KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ogah merespons pernyataan Ahmad Sahroni terkait pemecatannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Saat awak media menanyakan perihal itu, Heru Budi Hartono enggan mengomentari dan hanya melontarkan senyuman.
Bahkan, Heru Budi Hartono juga tak menggubris sama sekali dengan tidak memberikan pernyataan terkait hal tersebut. Ia hanya melemparkan jargon Jakarta.
“Sukses Jakarta untuk Indonesia,” ujar Heru Budi Hartono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis, 7 Maret 2024.
Sebelumnya terberitakan, Ahmad Sahroni buka suara soal polemik pencabutan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang ramai di media sosial.
Pencabutkan KJMU oleh Pemprov DKI Jakarta diunggah akun X @unjsecret, pada Selasa, 5 Maret 2024. Sehingga, viral di media sosial.
Dalam cuitan tersebut, terlihat beberapa netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba.
Mereka menduga pencabutan KJMU yang secara sepihak ini merupakan tanggung jawab Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Ahmad Sahroni menilai, langkah pencabutan KJMU di tengah jalan ini merupakan tindakan yang fatal dan tidak berperikemanusiaan.
“Saya kira ini langkah yang fatal, tidak tepat, dan tidak berperikemanusiaan. Apa yang Pak Pj Heru lakukan, sama sekali tidak sejalan dengan spirit dan arahan Pak Presiden Jokowi yang pro rakyat. Apalagi ini soal pendidikan,” ujar Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Kamis, 7 Maret 2024.
Menurut Ahmad Sahroni, Heru Budi telah merusak citra dari Presiden Jokowi.
“Jadi, Pak Pj Heru sama saja telah merusak nama baik Pak Jokowi,” katanya.
Politisi Partai Nasdem itu tidak segan meminta Jokowi untuk melepas jabatan Heru Budi sebagai orang nomor satu di Jakarta saat ini.
“Maka sebaiknya Pak Presiden segera pecat Pj Heru. Kebijakannya sudah banyak yang sangat ekstrim dan jelas merugikan masyarakat,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"