KONTEKS.CO.ID – Persoalan air bersih Jakarta terbahas di sini. Direktur Jakarta Barometer, Jim Lomen, meminta PAM Jaya untuk memberikan diskon penggunaan air bersih untuk warga.
Ia mengatakan, ketika banjir melanda justru kebutuhan air bersih akan meningkat. Pasalnya, warga membutuhkan hal tersebut ketika untuk membersihkan rumahnya ketika air telah surut.
Untuk itu, persoalan air bersih Jakarta harus menjadi perhatian pihak terkait. “Kalau masyarakat lagi kena banjir, mereka butuh air yang banyak. Jadi kalau perlu terpotong karena satu hari banjir maka kerugian yang dialami masyarakat itu cukup besar,” kata Jim Lomen saat diskusi bertajuk ‘Jakarta Merawat Daya Beli, Mengendalikan Inflasi’ di Bengkel Jurnalistik, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 28 Maret 2024.
Persoalan Air Bersih Jakarta dan Pertumbuhan Ekonomi
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Mochamad Abbas menyebut, wilayah Jakarta cukup memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional.
Ia mengungkapkan, kontribusi ekonomi Jakarta untuk nasional pada tahun 2023 mencapai 16,77%. Sedangkan kontribusi inflasi 20,47% dan kontribusi investasi 11,70%.
“Jakarta merupakan pusat perputaran uang nasional, sekitar 70% uang beredar di Jakarta. Hal ini karena Jakarta merupakan pusat kegiatan ekonomi, bisnis dan keuangan di Indonesia,” Mochamad Abbas.
Menurutnya, terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI), kantor perusahaan nasional dan multinasional. Selain itu, ada startup unicorn dan decacorn.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, perekonomian Jakarta pada tahun 2023 tumbuh sebesar 4,96 persen. Di tengah masih tingginya ketidakpastian terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Adapum berdasarkan proyeksi BI pada tahun 2024 Jakarta terproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,8-5,6%.
“Prakiraan tersebut terdukung oleh masih optimisnya keyakinan konsumen, semakin tingginya aktivitas MICE dan event, serta berlanjutnya proyek strategis pemerintah dan swasta,” jelasnya.
“Optimisme ini harus tetap kita jaga bersama untuk mendukung berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi ke depan,” ujarnya lagi.
Kendati perekonomian Jakarta berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Namun, ia tak memungkiri bahwa Jakarta tetap membutuhkan kerja sama dengan daerah lain.
Sebab, 98% yang tersedia di Jakarta merupakan suplaian dari daerah lain. “Pemerintah daerah bekerja sama dengan beberapa stakeholder terkait juga dengan menggelar pasar murah, bazaar murah dan juga sembako murah,” imbuhnya.
“Jadi mau tidak mau, suka tidak suka kami harus bekerja sama dengan daerah hulunya sebagai pamasok kita,” pungkas dia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"