KONTEKS.CO.ID – Kisah tragis pembunuhan Akseyna, mahasiswa yang tewas dalam keadaan misterius beberapa tahun lalu, masih menyisakan tanda tanya besar.
Kakak almarhum, Arfilla Ahad Dori yang lebih dikenal sebagai Arfi, bersama ayahnya, Mardoto, terus mengawal kasus tersebut dengan harapan kebenaran akan terungkap.
Dalam wawancara eksklusif bersama KONTEKS.CO.ID, Rabu, 27 Maret 2024, keduanya membeberkan perjuangan dan harapan mereka dalam mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.
Arfi, kakak Akseyna, menjelaskan bahwa progres kasus ini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Terakhir kali bertemu dengan Kompolnas dan Kepolisian pada Oktober 2022 lalu, Arfi dijanjikan pembentukan tim khusus untuk investigasi.
Namun, hingga saat ini, belum ada update yang diterima dari pihak berwenang.
“Tapi sampai sekarang belum ada update, kami juga belum berhasil dapat info apakah tim investigasi ini sudah dibentuk atau belum,” ujarnya.
Sebagai kakak, Arfi merasa memiliki tanggung jawab dalam mengawal kasus ini serta mendukung kepolisian dengan menyediakan data yang dibutuhkan, dan menyuarakan kasus ini ke ppublik.
Arfi menegaskan bahwa pihak universitas hingga detik ini tidak memberikan perkembangan atau tanggapan terkait kasus pembunuhan Akseyna.
“Tidak pernah dengar perkembangan atau tanggapan dari universitas,” katanya.
UI Tak Punya Atensi
Di sisi lain, ayah Akseyna, Mardoto, juga merasakan ketidakpastian sejak awal kasus ini.
Ia menyoroti pernyataan dari Kapolres yang awalnya menyebut kasus ini sebagai pembunuhan dengan tersangka, namun pernyataan itu kemudian diralat.
“Setiap ganti pejabat aparat, seperti dimulai dari nol lagi penyelidikannya. Pejabat UI seperti nggak punya atensi,” kata Mardoto.
Mardoto juga menegaskan bahwa perlakuan awal setelah penemuan korban dianggap tidak tepat, dan pihak Universitas Indonesia kurang memberikan perhatian yang cukup terhadap kasus ini.
Dalam upaya untuk tetap kuat, baik Arfi maupun Mardoto, terus berdiskusi dan berkomunikasi satu sama lain.
Mereka juga mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga lainnya.
“Banyak masyarakat, komunitas, dan pihak yang ikut membantu, terutama supply data dan informasi. Salah satunya Change.org yang mendampingi keluarga hingga 2023,” kata Arfi.
Sedangkan Mardoto menyatakan bahwa langkah terbaru dari kepolisian adalah membentuk tim khusus, meskipun belum jelas perkembangannya.
Selain itu, ditemukan informasi oleh Mardoto bahwa ada seorang perempuan yang melihat kejadian pembunuhan Akseyna, namun belum jelas siapa dan dimana saksi tersebut.
“Ada seorang perempuan yang ‘menyaksikan’ kejadiannya, tapi nggak tahu sampai sekarang siapa dan di mana. Mohon saksi ini kiranya bisa diketemukan dan mengungkap bukti,” harapnya.
Dengan penuh harapan, keduanya berharap agar kasus ini segera terungkap kebenarannya. Mereka berharap agar pihak berwenang dapat menuntaskan kasus pembunuhan Akseyna dengan adil dan transparan.
“Supaya bisa menenteramkan warga kampus UI dan nggak ada lagi korban,” pungkasnya. (Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"