KONTEKS.CO.ID – Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) memastikan pembangunan waduk, situ, embung dan empang terus berjalan di 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, pembangunan tersebut sebagai upaya dari Pemprov DKI dalam menanggulangi banjir di Jakarta.
“Ya di tahun 2024 itu polder itu ada di Cilincing, di kali Sepatan Cilincing, terus ada di sekitaran Taman Ratu, semua terus berjalan,” kata Ika saat kepada wartawan di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis 25 April 2024.
Ika juga menyampaikan bahwa polder di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Kali Sepatan Cilincing, Ikatan Koperasi Pegawai Negeri (IKPN) Bintaro. Pun meneruskan polder di Jakarta Garden City (JGC), Cakung, dan sejumlah titik lainnya.
“Kalo yang di Kemang beroperasi Insha Allah Juli sampai Agustus lah, Kemang beroperasi, terus Waduk Rawa malang sekitar Juli sidah beroperasi. Terus Tanjung Barat kemarin sudah tembus juga,” jelasnya.
Adapun Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut bahwa ada beberapa konsep untuk penanggulangan banjir di Jakarta. Salah satunya membangun embung atau waduk kecil.
Lokasi Pembangunan Waduk Penangkal Banjir di Jakarta
Untuk publik ketahui, berdasarkan data Dinas SDA DKI Jakarta, Pemprov DKI berencana membangun 12 waduk, situ, embung dan empang di tahun 2024.
Delapan dari 12 perencanaan itu merupakan lanjutan dari pembangunan di tahun-tahun sebelumnya.
Rinciannya meliputi Waduk Kampung Rawa Malang, Waduk Marunda (lanjutan), Waduk Kali Cipinang Kelurahan Dukuh (lanjutan). Lalu embung di Jalan Penganten Ali 3 (lanjutan) dan embung di Jalan H Dogol (lanjutan).
Selanjutnya, Waduk Kompleks Puspalad, Cakung Barat (lanjutan), Embung Jalan Mesjid 3 (Embung Bau Bangkong), Cipayung (lanjutan). Dan RTH Kampung Dukuh, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati (lanjutan).
Lalu, Embung Pekayon, Pasar Rebo (lanjutan), Waduk Jalan Kaja II, Embung Pemuda dan Embung SD 01 Pesanggrahan. Hingga kini sebanyak 147 waduk, situ, embung dan empang telah terbangun di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga menerapkan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras.
Inovasi ini akan diimplementasikan dan diteruskan untuk meminimalkan dampak curah hujan yang tinggi.
Enam inovasi pengendalian banjir tersebut, antara lain pembangunan infrastruktur pengendali banjir. Semisal waduk atau embung, penguatan tanggul kali dan pembangunan sistem polder atau pompa.
Serta penyiagaan dan pengecekan berkala rumah pompa, pintu air, hingga alat berat, penyiagaan satuan tugas (satgas) di lapangan, dan peningkatan kapasitas drainase kawasan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"