KONTEKS.CO.ID – Pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Istana Kepresidenan dan Monumen Nasional (Monas) terkait demontrasi 411, pada Jumat besok 4 November 2022.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga berakhirnya demonstrasi.
“Pengalihan arus lalu lintas terkait aksi demo kelompok 411,” ujar Latif, Kamis 3 November 2022.
Masyarakat yang hendak menuju kawasan Istana dan Monas diminta untuk mencari jalan alternatif lain.
Berikut skema rekayasa arus lalu lintas di kawasan Istana Kepresidenan dan Monas:
- Arus lalu lintas secara dari arah Bundaran HI menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih;
- Arus lalu lintas dari arah Kebon Sirih menuju Patung Kuda diluruskan ke arah Tugu Tani;
- Arus lalu lintas dari arah Jalan Rudwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur;
- Arus lalu lintas dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit/Jalan Medan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Juanda atau ke Jalan Suryopranoto;
- Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tanah Abang Satu;
- Jalan Veteran I, II dan III ditutup;
7 Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira.
Diketahui, sejumlah Ormas Islam termasuk Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar Aksi Bela Rakyat Jilid 4 (Akbar 411) di dekat Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 4 November 2022.
Tokoh gerakan itu, Muhammad bin Husein Alatas mengatakan, demonstrasi digelar karena kegagalan Presiden Joko Widodo menjalankan pemerintahan.
Kata dia, Jokowi gagal membuat hidup rakyat lebih baik.
“Kami menuntut Presiden Joko Widodo dengan legawa untuk mundur sesuai Tap MPR 6/MPR/2001 tentang etika politik dan pemerintahan,” kata Husein saat memberikan keterangan pers, Kamis 3 November 2022.
Aksi akan dimulai dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah itu, massa akan melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Kepresidenan Jakarta.
Sejumlah ormas disebut akan bergabung. Mereka tergabung dalam kelompok bernama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"