KONTEKS.CO.ID – Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polres Jakarta Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap lima anggota Polsek Tebet yang menyampaikan kalimat tidak pantas terhadap D, perempuan jurnalis magang di media online Konteks.co.id.
“Sedang diperiksa oleh Propam Polres Metro Jakarta Selatan,” ujar Kasi Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Pemeriksaan terhadap kelima anggota Polsek Tebet itu terkait dengan komunikasi mereka yang tidak pantas. Hal itu disampaikan saat D ingin melaporkan dugaan pelecehan seksual di KRL Commuter Line.
Menurut Nurma Dewi, sanksi mengancam kelima anggota tersebut. Tentu bila hasil pemeriksaan membuktikan bahwa kelimanya memang melakukan tindakan yang tidak patut saat menerima laporan korban.
Sebelumnya memutuskan sanksi etik, pendalaman harus dilakukan. Lima anggota tersebut akan diperiksa secara mendalam terkait dugaan-dugaan seperti yang dialami oleh korban D.
“Kalau memang mereka mengucapkan (ada sanksi etik), karena itu kami masih mendalami dengan memeriksa mereka,” ujar Nurma.
Seperti diektahui, korban D mengalami pelecehan seksual di Commuter Line relasi Jakarta-Bogor, pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 20.15 WIB.
Pelakunya, seorang pria paruh baya bernama Hendra (52) yang bekerja sebagai kuli kasar dan berdomisili di Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Awalnya, jurnalis magang karib dengan sapaan Dea itu naik Commuter Line dari Stasiun Duren Kalibata menuju Jakarta Kota.
“Saya duduk sendiri bermain HP dan memasang earphone, saya tidak memperhatikan sekeliling,” ujarnya.
Saat kereta melaju dari Stasiun Manggarai menuju ke Cikini, seorang petugas KAI yang selesai bertugas mengatakan jika ada seorang pria yang diam-diam mengambil gambar dan videonya. Kemudian ada petugas yang memberitahu dan menunjuk seorang pria paruh baya.
“Mbak, itu di-video-in sama bapak ini,” ujar Dea menirukan ucapan petugas tersebut.
Saat melapor ke Polsek Tebet, korban justru menerima ucapan yang tidak pantas. Meski begitu, laporannya juga tidak ditanggapi.
“Oknum polisi itu bilang ke saya, ‘Mbaknya divideoin karena cantik lagi. Mungkin bapaknya fetish, terinspirasi dari video Jepang,'” ujar D.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"