KONTEKS.CO.ID – Data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta menyebutkan, ada 328.000 orang pengangguran di Jakarta.
Dari jumlah tersebut, 50 persen merupakan lulusan dari sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
“Hampir 328.000 itu rata-rata penduduk 50 persen dari SMK dan SMA, kami sudah profiling, ada juga yang S1, SD dan SMP,” ungkap Kadisnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho kepada wartawan di Gedung DPRD Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024.
Pihaknya, kata Hari, telah melakukan pendataan profil lulusan SMA dan SMK yang saat ini masih menganggur untuk ikut pelatihan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD).
Usai mengikuti pelatihan, calon pekerja akan dapat bekal sertifikat sebagai modal untuk melamar kerja.
“Memang paling banyak Jakarta Timur. Nah, Jakarta Timur sudah buat PPKD itu kami buka angkatan program unggulan sehingga dia bisa masuk ke sana, kami didik, kami latih, dapat serifikat dan bisa (buat lamar) kerja,” jelasnya.
Namun demikian, tambah Hari, jumlah pengangguran di Jakarta tahun 2024 menurun.
“Memang yang saya lihat dari 2021, 2022, 2023 itu turun grafik, angkanya pengangguran turun,” ujarnya.
7.469 Orang Kena PHK
Sebelumnya, Hari Nugroho mengatakan soal 7.469 orang yang terdata kena PHK di Jakarta.
Kata dia, merupakan karyawan yang mengikuti program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, kata Hari, dari jumlah 7.469 orang yang kena PHK tersebut ada yang tidak tinggal di Jakarta meski kantor utamanya berlokasi di Jakarta.
“Dari data 7.469 orang pekerja ter-PHK yang memanfaatkan program JKP tersebut ternyata tidak seluruhnya pekerja yang bekerja maupun tinggal atau berdomisili di Provinsi DKI Jakarta,” kata Hari dalam keterangannya, Selasa 6 Agustus 2024.
Kata Hari, terdapat 1.491 perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta yang mempunyai cabang di luar Jakarta.
Ribuan kantor ini mengikutsertakan pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan kantor pusat di Jakarta.
Lantaran itu, Hari menyebutkan data BPJS Ketenagakerjaan karyawan yang bekerja di luar Jakarta masuk dalam data BPJS Karyawan di Jakarta.
Kemudian berdasarkan pemeriksaan, perselisihan PHK pada Januari-Juni 2024 tercatat sebanyak 307 kasus dengan jumlah pekerja 847 orang.
Hari menyebut, jumlah ini lebih sedikit daripada perselisihan PHK pada 2023.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"