KONTEKS.CO.ID – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Pemprov mematangkan persiapan sebelum penerapan program sekolah swasta gratis.
Prasetyo Edi Marsudi meminta terlebih dulu adanya penyatuan sudut pandang seluruh stakeholder agar tak ada masalah di kemudian hari akibat kebijakan yang saling berbenturan.
“Saya ingatkan, sebelum ini (kebijakan sekolah gratis) diputuskan, dikonsolidasi dulu,” kata Prasetyo Edi Marsudi dalam keterangan tertulis, Selasa 13 Agustus 2024.
Pras, sapaannya mengimbau Dinas Pendidikan memperketat dan mengevaluasi sekolah swasta yang tergabung dalam program sekolah gratis.
Sebab, khawatir ada sekolah yang hanya memanfaatkan program ini namun tidak benar-benar menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
“Terutama di sekolah-sekolah swasta ini jangan yang kaleng-kaleng di semua jenjangnya. Sekolah gratis ini harus benar-benar terkoordinir, terkontrol dengan baik,” ujar Pras.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji usulan sekolah gratis untuk mengurangi potensi angka putus sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaluddin berharap, kajian usulan sekolah gratis tersebut rampung dalam waktu dekat.
“Sedang dalam proses kajian. Mudah-mudahan (kajian sekolah gratis rampung) akhir tahun ,” harap Budi Awaluddin menukil Antara, Jumat 19 Juli 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, akan memetakan sekolah swasta yang bisa bekerja sama dengan Pemprov.
“Tentunya nanti yang di swasta koordinasi dengan DPRD. Tentunya nanti kami lihat (sekolah swasta) yang mana yang harus kami kerja samakan dengan DKI,” kata Heru kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis 25 Juli 2024.
Rencana sekolah swasta gratis itu masih dalam tahap diskusi dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.
Menurut Heru, sekolah swasta gratis bertujuan agar semua anak-anak di Jakarta mendapatkan pendidikan yang setara tanpa adanya ketimpangan.
“Intinya adalah ide kami, kami itu adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD bersama-sama anak-anak didik kita bisa sekolah gratis,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"