KONTEKS.CO.ID – Kasus Urip Saputra yang membuat skenario meninggal dunia dan hidup kembali atau mati suri terus diselidiki polisi.
Polisi melakukan pendalaman modus Urip Saputra membuat skenario itu diduga upaya menghindari utang.
“Saat ini kami konfirmasi terkait dengan utang atau yang menagih utang tersebut,” kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, Kamis 17 November 2022.
Menurut sopir ambulans yang mengantar, istri Urip sempat bercerita mengenai utang yang melilitnya dan sejumlah orang yang menagihnya.
“Kami baru mendapatkan informasi dari saksi yang mengantarkan jenazah tersebut bahwa di perjalanan istrinya (Urip) berkeluh kesah terkait dengan banyaknya yang menagih utang,” ujar Iman.
Sebelumnya diberitakan, video disertai narasi tokoh Konghucu, Urip Saputra, meninggal dunia lalu hidup kembali atau mati suri viral di media sosial. Pihak keluarga buka suara terkait hal itu.
“Iya, betul (sempat dinyatakan meninggal), betul sudah dalam peti. Iya (kemudian hidup kembali),” kata kakak kandung Urip, Saputra, di Bogor, Senin 14 November 2022.
Saputra mengatakan, Urip Saputra tiba di rumahnya di Rancabungur, Kabupaten Bogor, pada Jumat 11 November 2022.
Saat tiba di rumah, Urip sudah berada di dalam peti mati.
Sementara, RSUD Kota Bogor membantah hal itu. Berita yang menyebutkan jika Urip Saputra mati dan hidup lagi dipastikan hoax dan tidak benar.
Saat tiba di rumah sakit, Urip datang dalam kondisi seperti layaknya pasien.
Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menyampaikan, berita adanya mayat hidup lagi dalam peti mati dan berada di RSUD Bogor, adalah kabar tidak benar atau hoax.
“Jadi dia ke RSUD dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang kondisinya sadar. Jadi salah besar kalau hidup lagi,” katanya kepada wartawan, Senin, 14 November 2022.
Kemudian pada 11 November, setelah bangkit usai dinyatakan meninggal, AS memang langsung dibawa ke RSUD Kota Bogor.
Kondisinya saat tiba memang kekurangan oksigen. Terutama pada otaknya.
Pasien disebut juga sempat dibawa ke klinik 24 jam.
“Bukan datang pakai peti. Datang seperti pasien biasa pakai ambulans,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"