KONTEKS.CO.ID – Waspada, pergerakan tanah atau tanah longsor telah terjadi di DKI Jakarta.
Waspada pergerakan tanah atau tanah longsor tersebut sebelumnya disampaikan BPBD DKI Jakarta.
Pergerakan tanah atau tanah longsor di DKI Jakarta terjadi di tiga titik di Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, yakni di Kelurahan Balekambang.
Camat Kramatjati, Rudy Syahrul mengatakan, tanah bergerak atau tanah longsor itu terjadi sekitar bulan September 2022 lalu.
Kata Rudy, tidak ada bangunan di lokasi longsor tersebut
“Tidak memakan korban jiwa dan harta benda karena tidak ada bangunan yang terdampak, hanya lokasi tanah-tanah kosong yang terdampak,” ujar Rudy Syahrul kepada Konteks.co.id, ditulis Sabtu 10 Desember 2022.
Tanah longsor itu, kata Rudy, terjadi lantaran di bantaran Sungai Ciliwung yang belum dipasang sheet pile sehingga rawan longsor.
“Banyak yang belum dipasang sheet pile karena banyak lahan yang belum dibebaskan,” kata Rudy.
Sementara itu, di Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Cawang yang banyak dilintasi Sungai Ciliwung tidak tanah longsor lantaran sudah dibangun sheet pile.
Namun demikian, lanjut Rudy, pihak selalu mengimbau kepada warga di Kelurahan Balekambang, Cawang dan Cililitan untuk waspada.
“Karena di pinggir kali agak rawan terjadi gerakan tanah atau longsor,” ujarnya.
Sebelumnya Konteks.co.id memberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi bencana tanah longsor atau tanah bergerak.
Kali ini, peringatan dini tanah bergerak ada di 10 wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
BPBD DKI menjelaskan, prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
“Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah,” tulis laman Instagram @bpbddkijakarta dikutip, Senin 5 Desember 2022.
Wilayah yang berpotensi mengalami tanah bergerak di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Di wilayah Jakarta Timur meliputi Kecamatan Kramatjati, dan Pasar Rebo.
“Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” lanjut keterangan BPBD DKI.
BPBD DKI mengimbau para lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"