KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 64 RW di wilayah DKI Jakarta berisiko tinggi terjadi potensi kebakaran.
Dari total 2.731 RW di Jakarta wilayah Jakarta Timur yang paling banyak berisiko tinggi terjadi amuk di jago merah.
“Kita sudah lakukan kajian dan hasilnya ada 64 RW yang sangat berisiko tinggi rawan kebakaran dan ada 400 sekian yang rawan kebakaran. Sisanya masih golongan sedang dan menengah,” ungkap Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2022.
Dari hasil penelitian Dinas Gulkarmat DKI bersama Unit Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia (UI) menganalisa serta memetakan resiko kebakaran di Jakarta, diperoleh rata-rata nilai risiko kebakaran di DKI Jakarta adalah 48 persen dengan kategori risiko kebakaran sedang.
Sementara itu, Jakarta Timur mempunyai persentase 51 persen dengan kategori kebakaran sedang.
Kemudian, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu Utara memiliki persentase 49 persen dengan kategori kebakaran sedan.
Lalu, Jakarta Barat memiliki persentase 48 persen dengan kategori kebakaran sedang, Jakarta Utara memiliki 44 persen dengan kategori kebakaran sedang, serta Kepulauan Seribu Selatan mempunyai persentase 38 persen dengan kategori kebakaran ringan.
Dikatakan Satriadi, tingkatan risiko kebakaran ini ditinjau dari beberapa variable. Seperti ketersediaan pos pemadam hingga adanya relawan kebakaran atau tidak.
“Tersedianya sarana dan prasanarana hidrant kota, APAR-nya, sumber air bagus atau enggak, padat huniannya, punya potensi aktivitas ekonomi ya seperti apa, banyak rumah jadi tempat usaha itu bisa jadi potensi (kebakaran), ada rumusnya, ada kajian akademisnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"