KONTEKS.CO.ID – Lokalisasi liar dan bangunan di Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur akan diratakan dengan tanah pada hari ini, Selasa (30/8).
Pembongkaran yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melibatkan sebanyak 250 personel kepolisian.
“Kami membantu dengan 250 personel. Dari TNI sekitar 50 dan PT KAI sekitar 200,” Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Budi Sartono, dalam keterangannya.
Dikatakan Budi, pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang itu dilakukan karena tempat tersebut kerap terjadi gangguan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sehingga meresahkan lingkungan sekitar.
“Untuk wilayah Gunung Antang memang di sini sering terjadi gangguan kamtibmas, penyakit masyarakat,” ujar Budi.
Budi mengatakan PT KAI sebagai pemilik lahan telah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran pemerintah kota dan TNI-Polri terkait pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang.
Sebelumnya, PT KAI telah melayangkan surat peringatan pertama hingga ketiga kepada penghuni lokalisasi liar Gunung Antang untuk membongkar mandiri bangunannya.
“Setelah rapat maka kesepakatan tempat ini ditertibkan oleh PT KAI dan hari ini kita telah membantu PT KAI menertibkan bangunan liar yang ada di Gunung Antang,” kata Budi.
Budi mengatakan ke depannya bekas lokalisasi liar Gunung Antang itu akan dijadikan ruang terbuka hijau oleh PT KAI.
“Memang ini adalah tempat penyakit masyarakat yang sering dilakukan malam hari. Insya Allah setelah ditertibkan oleh PT KAI akan dibangun ruang terbuka hijau,” kata Budi.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, petugas gabungan itu terdiri dari personel PT Kereta Api Indonesia (KAI), TNI-POLRI dan Pemerintah Kota Jakarta Timur.
“Hari ini dilakukan penertiban di Gunung Antang dan kami dibantu oleh kepolisian, juga TNI dan Pemerintah Kota Jakarta Timur beserta jajaran,” kata Eva.
Pembongkaran lokalisasi liar itu, kata Eva, dilakukan setelah PT KAI mengirimkan surat peringatan ketiga kepada para penghuni lokalisasi Gunung Antang.
Di lahan milik PT KAI seluas 2.500 meter persegi itu, total terdapat 120 bangunan liar yang dijadikan lokalisasi liar dan tempat perjudian.
Satu unit ekskavator diturunkan untuk membantu proses pembongkaran lokalisasi liar itu. Ketika proses pembongkaran dilakukan, tidak ada perlawanan dari penghuni lokalisasi liar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"