KONTEKS.CO.ID – Memang sempat viral di media sosial soal selebgram Clara Shinta yang didatangi puluhan debt collector untuk mengambil paksa mobilnya yang ternyata telah digadai oleh mantan suaminya.
Dalam proses penyitaan mobil oleh 30 orang debt collector, datang anggota polisi yang mencaba untuk menengahi permasalah ini. Anggota itu mencoba melakukan dimediasi untuk menyelesaikan masalahnya di polsek terdekat.
Tapi para debt collector itu justru tidak terima. Beberapa dari meraka justru membentak anggota polisi tersebut. Mereka menolak urusan ini ditangani pihak berwajib.
“Enggak ada ke polsek ke polsek, datang ke kantor kami,” kata salah satu dari debt collector sambil menunjuk polisi itu sambil berlalu.
Menurut Clara Shinta, kejadian itu pada 8 Februari 2023, tepatnya siang hari ketika sopirnya bernama Sandi, pulang anak Clara Shinta dari sekolah. Tiba-tiba ada debt collector banyak sekali, sekitar 30 orang.
“Ini perhitungannya menurut orang apartemen ya. Terus tiba-tiba ada merampas kunci dari Pak Sandi. Aku cek dong suratnya, ini asli apa nggak. Sekarang kan banyak banget modus-modus penipuan,” katanya.
“Oh ini memang BPKB saya digadai. dan sebelumnya, saya tegaskan sekali lagi, saya tidak pernah menggadaikan apapun. saya tidak pernah menggadaikan mobil saya,” katanya.
Clara Shinta kemudian meminta kesediaan waktu dari debt collector untuk menungg 1 jam. Dia juga mempertegas kalau mobil itu boleh diambil bila memang telah digadaikan.
“Ambil tapi tolong saya mau cek dulu satu jam. Saya menunggu keluarga saya sampai datang dulu untuk cek ini surat asli atau nggak. Kalau asli boleh dibawa mobilnya,” katanya.
“Tapi mereka nggak mau menunggu. Dan Pak Evin yang bertugas di situ polisi itu mengamankan, sudah mengarahkan kita untuk ke polsek supaya yang menangani itu pihak berwenang dan berwajib saja,” katanya lagi.
Tapi menurut Clara Shinta, para debt collector ini tidak mau menunggu dengan sabar. Kemudian terjadian pertikaian. Mereka memaki-maki polisi yang berugas. Setelah video ini beredar, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran menjadi murka. Dia marah dan darahnya mendidih karena perlakuan terhadap anak buahnya.
“Saya lihat preman ini sudah mulai merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3,” kata Fadil Imran.
“Darah saya mendidih itu, saya lihat anggota dimaki-maki begitu. Nggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta,” kata Fadil Imran lagi.
Ditegaskan Fadil Imran, dia berharap semua anggota Kepolisian harus berani bertindak tegas dan tidak takut dengan ulah debt collector. Fadil Imran menegaskan tidak ada lagi tempat bagi preman di Jakarta.
“Nggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi, sedih hati saya itu bolak-balik, yang debt collector macam itu. Jangan biarkan dia itu, lawan, tangkap jangan pakai lama,” katanya.
“Ini Kasat Serse Kasat Serse, jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu. Cepat respons, cepat tangkap preman-preman seperti itu,” kata Fadil Imran.
Tidak hanya menindak aksi premanisme oleh para debt collector, Fadil Imran juga memerintahkan untuk menindak perusahaan leasing yang terkait dengan aksi premanisme para penaggihnya.
“Debt collector juga kalau ada yang ngomongnya kasar. Termasuk yang order itu, siapa itu perusahaan leasing yang order itu,” ujar Fadil Imran.
“Tidak boleh lagi debt collector yang menggunakan kekerasan. Menteror orang, nggak boleh lagi. Saya perintahkan kamu itu,” kata Fadil Imran tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"