KONTEKS.CO.ID – Permukiman yang berhimpitan dengan tembok Depo Pertamina Plumpang di kawasan Tanah Merah Bawah RT 12/09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara menjadi sorotan.
Permukiman warga dekat dengan Depo Pertamina Plumpang itu hangus terbakar dalam insiden ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Jumat 3 Maret 2023 malam.
Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga mengatakan, penempatan Depo Pertamina Plumpang sejak tahun 1974 sudah sesuai dengan rencana Induk Jakarta 1965-1985.
Dimana, kata Nirwono, jarak Depo Plumpang ke pelabuhan Tanjung Priok sejauh 5 kilometer.
“Sudah ditaruh plotnya bahwa lokasi (Depo Pertamina) sudah dekat dengan pelabuhan untuk distribusi,” ujar Nirwono Yoga, dikutip Minggu 5 Maret 2023.
“Dan pada saat 1974 rencana induk Jakarta 1965, 1985 itu sudah menempatkan kiri kanannya itu bahkan 1-2 km bebas dari permukiman. Jadi secara teknis tata ruangnya sudah tepat,” sambungnya.
Bahkan, kata dia, dalam rencana umum tata ruang 1985- 2005 posisi itu masih tetap dipertahankan
“Perubahan tata ruang itu mulai kita indikasi sejak tahun 1990-an sampai 2000 dan semakin dekat sekarang pemukimannya semakin merapat,” ujarnya.
Dalam 20 tahun terakhir, lanjutnya, Depo Pertamina Plumpang yang tadinya bebas permukiman semakin merapat.
“Ini lebih kepada faktor ekonomi sebenarnya suka tidak suka depo mengundang banyal kebutuhan. Kebutuhan untuk warung, tempat tinggal dan sebagainya,” ujarnya.
Jadi, tambah Nirwono, bukan Depo Pertamina Plumpang yang dekat dengan permukiman warga.
“Jadi jangan di balik kalau Depo Plumpang itu dekat dengan permukiman. Sejak awal Depo Plumpang jauh dari permukiman,” tandasnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"