KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut mengalami kerugian akibat kebocoran sejumlah saluran pipa air bersih.
Tak tanggung-tanggung, jika ditotal Pemprov DKI Jakarta mengalami kerugian Rp2,5 triliun akibat kehilangan air bersih (non revenue water/NRW).
Kerugian Pemprov DKI Jakarta terkait bocornya pipa air bersih itu diungkapkan Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin dalam acara Media Update Balai Kota dengan PAM JAYA, Kamis 9 Maret 2023.
“Secara ekuivalen rupiah bisa mencapai Rp2,5 triliun,” ungkap Arief Nasrudin.
Disebutkan, persentase kerusakan pipa mencapai 44 persen di Jakarta per tahun 2022. Akibat kebocoran pipa ini, membuat air di Jakarta bersih namun tidak layak minum.
“Di Jakarta pipa zaman kolonial itu masih ada, jadi itu yang mengakibatkan air itu tidak siap minum karena kebocoran itu. Pipa utama kita banyak yang sudah tua sekali,” kata Arief.
Namun demikian, lanjut Arief, revitalisasi pipa bukan prioritas mendesak saat ini. Secara bertahap penggantian pipa bawah tanah tetap dilakukan untuk meminimalisir kebocoran.
Di sisi lain, penggantian pipa bawah tanah juga memicu masalah lain yakni kemacetan dilakukan penggalian tanah untuk mengganti pipa.
Pihaknya, kata Arief, belum bisa melakukan hal terkait NRW pada tahun 2023. Pasalnya, PAM Jaya sedang fokus di penyambungan pipa.
“Saat ini sedang kita kaji untuk melakukan revitalisasi pipa di Jakarta secara keseluruhan. Tapi ketika kita akan melakukan revitalisasi pipa secara keseluruhan itu khawatirnya akan membuat chaos pembangunan pipa baru,” jelasnya.
PAM JAYA, lanjut Arief, memprioritaskan mengganti pipa yang memang sudah terdeteksi bocor dan memperpanjang cakupan layanan air.
Dengan demikian, diharapkan akan terdeteksi pipa mana saja yang mengalami kebocoran ketika tekanan air dilepaskan.
Dan, jika kerusakannya sudah fatal, maka pipa tersebut bisa diprioritaskan untuk direvitalisasi.
Arief mengeklaim PAM JAYA sudah melakukan deteksi pipa bocor dengan metode termutakhir kualitas Jerman.
“Tekanan air kita bisa lepas sehingga kita tahu bocornya, kita bongkar dari sana, kita bisa mitigasi risikonya, sampai seperti itu metodenya,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"