KONTEKS.CO.ID – Calon presiden PDIP Ganjar Pranowo menceritakan bagaimana saat Megawati Soekarnoputri memberi penugasan menjadi capres 2024. Penugasan disampaikan secara sederhana satu hari sebelum pengumuman dilakukan.
“Ibu Mega tidak menyampaikan khusus ke saya. Setelah Pak Sekjen menelepon saya, Ibu langsung memanggil waktu itu, terus kemudian dibriefing saja. Yang intinya ‘besok kamu akan mendapatkan penugasan’. Begitu, sesederhana itu saja,” kata Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan Najwa Sihab pada Minggu, 23 April 2023.
Apakah ada komunikasi intens dengan Ketum Megawati sebelum pengumuman dilakukan? tanya Najwa. Ganjar menyampaikan kala tidak pernah ada diskusi sebelumnya.
“Sama sekali tidak. Saya orang yang sangat memahami Bu Mega. Bu Mega itu intuisi politiknya sudah teruji. Bahkan dalam beberapa kasus mulai dari Beliau mengikuti aktivisme di partai sejak PDI kemudian (PDI) Perjuangan dan kemudian bagaimana Beliau menghadapi situasi tidak mudah apalagi peristiwa Kudatuli sampai kemudian jalur konstitusi, itu betul-betul dilakukan. Beliau punya pengalaman yang sangat-sangat lengkap. Maka saya katakan intuisi dan tentu pertimbangan yang sangat komprehensif itulah yang kemudian disampaikan, maka saya tidak pernah berbicara sekalipun terkait dengan pencapresan ini,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, dengan intuisi yang dimiliki Megawati yang sangat luar biasa dalam politik, fit and proper telah dilakukan Megawati terhadap Ganjar sejak dirinya ditugaskan ditugaskan di Badiklat, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), DPR sampai menjadi gubernur, menjadi proses panjang melakukan fit and proper kepada seorang Ganjar.
Saat ditanya apa pertimbangan Megawati memutuskan memilihnya sebagai calon presiden PDIP, Ganjar mengatakan, “Saya kira yang paling tahu adalah Bu Mega. Yang paling tahu. Tapi saya sebagai kader, yang lahir di situ dalam pidato saya kemarin, saya lahir di partai ini saya digembleng di partai ini, saya mendapatkan penugasan di partai ini, sampai detik ini, dan itu saya kira assesment yang cukup panjang yang dilakukan oleh seorang Bu Mega. Maka pada saat penentuan, pasti Ibu sudah mempertimbangkan seluruh yang ada di situ, ya seperti membuka rapor saja, pada saat Ganjar ditugaskan di non jabatan publik,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, hal ini tidak hanya terkait jabatan publik, apakah fungsional atau struktural partai, Megawati selalu mencatat seluruhnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"