KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meyakini mandeknya laporan penganiayaan seorang mahasiswa bernama Ken Admiral karena ada intervensi sang ayah AKBP Achiruddin Hasibuan sejak akhir tahun 2022.
Kasus penganiayaan anak AKBP Achiruddin Hasibuan ini kembali mencuat setelah videonya viral di media sosial.
“Saya yakin pasti ada campur tangan dari AKBP Achiruddin, sehingga kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya ini mandek sampai 4 bulan,” kata Sahroni kepada wartawan, Rabu, 26 April 2023.
Atas dasar itu, Sahroni mengapresiasi Kapolda Sumatera Utara yang mencopot AKBP Achiruddin Hasibuan dari jabatan Kabag Bin Ops Dit Narkoba Polda Sumatera Utara.
Politikus Partai Nasdem ini pun mendesak Kapolda Sumut untuk memeriksa tim penyidik kasus penganiayaan ini sebelumnya. Hal ini penting karena penanganan perkara yang memakan waktu lama berpotensi merusak citra Polri sebagai institusi penegak hukum.
“Polda Sumut harus memeriksa jajarannya yang mengetahui kejadian, dan pelaporan kasus ini 4 bulan lalu namun tidak memfollow up kasus ini. Ini sangat mengerikan dan berpotensi merusak nama baik institusi Polri,” tegasnya.
Selain itu Sahroni berharap Kepolisian memberikan sanksi tegas kepada AKBP Achiruddin, sehingga kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya dan dibiarkan ayahnya hingga viral ini tak kembali merusak citra Kepolisian.
“Maka sanksi terberat harus diterima yang bersangkutan sebagai anggota Polri,” tegasnya.
Sebelumnya viral video penganiayaan seorang mahasiswa bernama Ken Admiral oleh Aditya Hasibuan yang merupakan putra AKBP Achiruddin Hasibuan. Kasus ini sudah dilaporkan sejak akhir tahun 2022, namun baru di proses setelah viral di media sosial. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"