KONTEKS.CO.ID – Indikator Politik Indonesia mengeluarkan rilis terbaru dan bila disimulasi khusus untuk 3 calon, elektabilitas Ganjar Pranowo yang paling tinggi. Disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Indikator Politik Indonesia mengadakan survei nasional pada 11 -17 April 2023, kepada pemilih di Indonesia. Pertanyaan utama dalam survei adalah kepuasan pada kinerja Presiden Joko Widodo dan pilihan kepada nama-nama bakal calon yang akan maju dalam Pilpres 2024.
Bila simulasi 35 nama semi terbuka, nama Ganjar Pranowo teratas. Elektabilitas Ganjar 27.5%, dan ada selisih tipis dari Prabowo 25.1%. Kemudian Anies 18.8%, Ridwan Kamil 6.8%, dan nama lain kurang dari 3%. Sementara sekitar 9.3% belum menunjukkan pilihan.
Kemudian untuk simulasi 20 nama semi terbuka, Ganjar 26.8%, Prabowo 25.7%, Anies 18.8%, Ridwan Kamil 6.5%, dan nama lain kurang dari 3%. Sementara sekitar 8.9% belum menunjukkan pilihan.
Lalu untuk simulasi 10 nama tertutup, Ganjar tetap teratas dengan 28.5%. Kemudian Prabowo 26.7%, Anies 19.7%, Ridwan Kamil 6.9%, nama lain kurang dari 3%. Sementara sekitar 9.9% belum menunjukkan pilihan.
Saat dilakukan simulasi dengan 3 nama, Ganjar Pranowo tetap paling tinggi dengan perolehan 34,0%, Prabowo 31,7%, dan Anies Baswedan 25,2%. Dari seluruh simulasi, elektabilitas Ganjar Pranowo selisih sangat dekat dengan Prabowo Subianto.
Â
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.Â
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.Â
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.***Â
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"