KONTEKS.CO.ID – Pasca PDIP usung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024, banyak bertanya-tanya siapa pendampingnya sebagai sebagai calon wakil presiden 2024 nanti.
Empat partai besar telah mendeklarasikan calon presidennya untuk Pilpres 2024, Ganjar Pranowo (PDIP), Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), Anies Baswedan (Nasdem).
Para capres yang muncul akan bertarung kini harus memilih siapa pendampingnya, karena opsi para cawapres 2024 nanti cukup banyak, seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Khofifah Parawansa, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, hingga Ridwan Kamil.
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menyampaikan bahwa ada dua kandidat yang terkuat menjadi cawapres dan digadang-gadang menjadi rebutan para capres 2024 nanti, yaitu Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
“Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tapi ada hal yang menarik di antara keduanya, Erick Thohir masih terbuka lebar untuk berpasangan dengan Ganjar atau Prabowo, tapi Sandi Uno opsinya hanya ke Ganjar,” ungkap Anthony yang juga pakar komunikasi digital, Senin 1 Mei 2023.
Anthony juga menjelaskan bahwa pasca Sandi Uno mengundurkan diri dari Gerindra, dan dikabarkan bakal pindah ke PPP, ini menjadi menarik dan tertutup baginya cawapres untuk Prabowo untuk kedua kalinya.
“Kansnya Erick Thohir bisa masuk masuk koalisi Ganjar (PDI-P) atau pun Prabowo (Gerindra) dengan kekuatan endorsement NU juga menjadi salah satu strong point. Juga faktor kedekatan Erick Thohir dengan dua tokoh tersebut dan elektabilitasnya sangat tinggi untuk posisi cawapres 2024,” ujar Anthony.
Sementara Sandi Uno hanya bisa masuk ke Ganjar (PDIP), jika benar Sandi Uno masuk PPP.
“Jika poros PDIP dan PPP sudah dibentuk, bisa jadi Sandi Uno cawapresnya Ganjar. Tapi jika Sandi Uno gagal masuk koalisi Ganjar akan sulit menjadi peserta kembali di 2024,” tegas Anthony.
Perlu diketahui, Erick Thohir tidak berafiliasi dengan partai politik, sehingga bisa masuk ke mana saja. Sedangkan Sandi Uno berada di partai politik, beberapa tahun belakangan ini di Partai Gerindra dan kabarnya akan pindah ke PPP. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"