KONTEKS.CO.ID – Memanasnya situasi politik jelang Pilpres 2024 ini, peristiwa rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo pascapilpres 2019 kembali diungkit.
Politisi yang juga Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam acara Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik mengungkit Jokowi dan Prabowo.
Dalam pandangan Fahri, rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo menyelamatkan semua pihak.
“Saya mengungkapkan di sini, karena saya mengatakan di depan Pak Prabowo. Saya mengungkapkannya di depan Pak Jokowi. Secara terbuka saya mengatakan ‘Pak peristiwa rekonsiliasi 2019 itu menurut saya jangan dianggap insiden. Tapi harus kita anggap sebagai monumen’, saya katakan,” kata Fahri dikutip Kamis 4 Mei 2023.
Meski banyak pihak menilai rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo kontroversial, Fahri Hamzah melihat sisi berbeda. Fahri menganggap rekonsiliasi tersebut sebagai monumen.
“Sama omongan saya kepada keduanya, ‘Jangan dianggap insiden, tapi harus dianggap monumen’. Karena apa? Karena dia telah terbukti sedikit banyak meskipun banyak kontroversinya, menyelamatkan kita dalam transisi ini,” ujar Fahri.
Fahri beralasan rekonsiliasi pascapilpres 2019 tak mudah dari sisi Jokowi dan Prabowo.
“Waktu mereka ini rekonsiliasi, tidak mudah bagi Pak Jokowi, dan tidak mudah bagi Pak Prabowo. Pak Jokowi tidak mudah meyakinkan koalisinya yang lainnya,” ucap Fahri Hamzah.
“Pak Prabowo juga tidak mudah meyakinkan kader dan dirinya yang sudah tumbuh dalam tradisi oposisi untuk masuk ke dalam pemerintahan,” sambungnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"