KONTEKS.CO.ID – Survei terbaru dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap terkait dukungan kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam pemilu 2024.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengungkapkan, dukungan kelompok pemilih kritis kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam pemilu 2024 seimbang atau hanya berbeda 0,3 persen.
“Dalam simulasi head to head atau dua nama, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen,” ungkap Deni soal dukungan pemilih kritis tersebut dalam keterangan tertulis, Minggu 7 Mei 2023.
“Ini mengindikasikan bahwa dukungan pada keduanya sangat seimbang pada survei pemilih krisis terakhir SMRC, yaitu 2-5 Mei 2023,” imbuhnya.
Dikatakan Deni, dalam simulasi head to head ini, Prabowo cenderung mengungguli Ganjar pada Maret sampai April 2023.
Hasil berbeda terjadi saat memasuki bulan Mei tepatnya pascadeklarasi Ganjar oleh PDIP yang mulai mengimbangi Prabowo.
Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar Pranowo disebut telah menyalip Prabowo Subianto.
“Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, Ganjar menjadi unggul atas Prabowo,” ujar Deni.
“Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen. Masih ada 14,8 persen yang belum menjawab,” lanjut Deni.
Survei tersebut digelar SMRC pada 2-5 Mei 2023 melalui sambungan telepon dan pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
Dalam survei SMRC, sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Sebelumnya, dalam survei SMRC dari sejumlah bakal calon presiden, elektabilitas Ganjar Pranowo naik signifikan yang mencapai 20,8 persen dalam periode survei 25 hingga 28 April 2023 pada pemilih kritis.
Ganjar berhasil mengungguli Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas sekitar 15,8 persen dari 18,3 persen dan Anies Baswedan dari 10,7 persen menjadi 11,4 persen.
“Hal ini menunjukkan elektabilitas Ganjar naik signifikan dari 13 persen pada 4 hingga 7 April 2023,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu 29 April 2023.
Menurut dia, kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya dan pada pemilih calon-calon lain.
Ia juga menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau telepon seluler sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
Tidak hanya itu, Deni melihat mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.
Adapun total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen. Untuk itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional persen.
Di sisi lain, ia menunjukkan bahwa elektabilitas bakal capres ini dalam 3 tahun terakhir cukup dinamis. Pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat.
Pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat. Prabowo mulai menguat di awal 2023 sejak Presiden Jokowi secara terbuka mendukung dirinya.
Dukungan Jokowi tentunya menggeser posisi Anies dari nomor dua.
Meski begitu, puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia di mana Prabowo mendapat dukungan.
“Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan pasca pengumuman dirinya sebagai calon presiden oleh PDIP. Ia mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20.8 persen atau naik 7,8 persen,” kata dia.
Elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih seimbang ketika simulasi dilakukan untuk empat calon presiden yang sudah diputuskan oleh partai politik masing-masing.
Sebab Prabowo telah diputuskan menjadi capres oleh Gerindra dan PKB.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"