KONTEKS.CO.ID – Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, masih menjadi kandidat yang berstatus sebagai rakyat. Berbeda dengan bakal kandidat lain yang statusnya sebagai pejabat negara.
Menurut pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio, status Anies sebagai rakyat tentu membuat dirinya tidak menggunakan atribusi negara untuk bertemu langsung dengan rakyat. Berbeda dengan kandidat capres yang ada saat ini.
“Hari ini, hanya Anies Baswedan yang sudah jadi rakyat. Tanpa atribusi negara. Yang bisa bicara seperti ini hanya rakyat,” ujar Hendri Satrio saat ditemui dalam deklarasi dan pengukuhan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indor Senayan pada Minggu, 7 Mei 2023.
Karena itu, Hendri Satrio menantang kepada tokoh nasional lainnya yang masih jadi pejabat, seperti gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, untuk melepaskan jabatan mereka dan bergerak menjadi rakyat.
“Terkait hal tersebut, saya mengimbau calon presiden yang lain untuk melepas jabatannya. Dan kembali menjadi rakyat,” katanya.
Status sebagai rakyat yang ada pada kandidat ini diperlukan agar kandidat capres merasakan bagaimana kembali menjadi rakyat biasa.
Dengan begitu saat mereka telah selesai menjabat, tidak perlu takut menjadi rakyat lagi. Tentu agar tidak mendorong perpanjang masa jabatan atau tidak meminta tambah periode masa jabatan.
“Jadilah rakyat. Jangan takut kembali jadi rakyat. Satu-satunya penguasa yang takut kembali jadi rakyat itu, (dia) yang lupa rasanya jadi rakyat. Makanya dia takut,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"