KONTEKS.CO.ID – Pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud Md memastikan kalau dirinya tidak menyebutkan nama partai politik yang ikut menerima aliran dana dari kasus korupsi BTS 4G di Kominfo.
Mahfud menegaskan itu melalui akun Twitternya. Menurutnya, dia hanya mendengar ada partai-partai yang menerima uang korupsi BTS. Dia menganggap itu hanya gosip politik saja.
Penegasan Mahfud ini disampaikan karena ada pertanyaan dari Waktum Demokrat Benny K Harman yang memastikan aliran dana kasus korupsi BTS itu.
“Apa bener informasi itu Pak Mahfud. Sebaiknya kalo informasinya belum jelas jangan dibuka ke publik. Tapi jika benar harus diusut tuntas,” kata Benny pada Rabu, 24 Mei 2023.
Selain itu, Benny juga mempertanyakan kenapa Mahfud justru melaporkan adanya dugaan penerima uang korupsi BTS kepada Presiden dan bukan kepada Kejaksaan Agung atau KPK.
“Hanya aku tanya, mengapa melapor ke Presiden, why tidak langsung saja melaporkan informasi itu ke KPK atau kepada Kejaksaan Agung?” kata Benny.
Terkait hal itu Mahfud menyampaikan bahwa dia tidak pernah menyampaikan nama-nama parpol penerima uang korupsi kasus BTS. Dia meminta Benny melihat video wawancara dengan wartawan yang dia unggah di Twitternya..
“Info itu tidak akurat, Pak Benny. Saya tak pernah menyebut nama parpol. Saya ditanya oleh wartawan yang menyebut nama beberapa parpol menerima aliran dana. Saya jawab bahwa saya mendengar info itu tapi bagi saya itu hanya gosip politik. Saya sudah lapor kepada Presiden. Di bawah ini video pernyataan saya yang benar,” kata Mahfud Md.
Belakangan ini publik dikejutkan dengan video viral mengenai skema aliran dana hasil kasus korupsi BTS 4G. Penyebar video itu menuding ada tiga nama besar yang ikut menerima aliran dana dari korupsi besar ini.
Tiga nama yang dituduhkan dalam video viral itu adalah Hapsoro Sukmohadi atau Happy (HPS) yang merupakan suami Ketua DPR Puan Maharani. Perusahaannya menjadi vendor panel surya dalam proyek BTS 4G Kominfo.
Kemudian Wahyu Sakti Trenggono (TRG), mantan Wakil Menteri Pertahanan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Perusahaan Trenggono menjadi vendor tower dan BTS. Dia adalah komisaris dari PT Tower Bersama Tbk.
Ketiga adalah Johnny G Plate (JGP), mantan Menkominfo yang saat ini telah ditahan karena ditetapkan sebagai tersangka.
Video bagan tersebut juga menyebut, korupsi BTS 4G Kominfo itu akan mengalir ke pencapresan 2024. Misalnya JGP untuk capres Anies Baswedan, TRG untuk capres Prabowo, dan HPS untuk capres Ganjar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"