KONTEKS.CO.ID – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memastikan ada 33 anak yang meninggal dalam tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malam, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Jumlah itu terdiri dari delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki.
“Usia mereka empat tahun sampai 17 tahun. Mereka ini bagian dari 125 korban meninggal,” ujar Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar, Senin, 3 Oktober 2022.
Saat ini Dinas PPPA Provinsi dan Kabupaten/Kota Malang terus melakukan koordinasi dan berupaya mengumpulkan informasi akurat terkait dengan data-data terhadap seluruh korban anak-anak ini. Utamanya juga dengan mereka yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Data-data mereka masih terus kami lengkapi,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, mendorong negara memberikan perhatian yang lebih khusus terhadap korban anak-anak.
Tidak hanya santunan, tapi juga rehabilitasi psikis bagi para korban. Jaminan pemerintah juga harus diberikan kepada anak-anak yang orangtuanya meninggal dalam peristiwa tersebut.
“Begitu pun bagi anak-anak yang orang tuanya meninggal saat tragedi ini butuh dukungan negara, karena mereka mendadak jadi yatim atau bahkan yatim piatu, tulang punggung keluarganya ikut menjadi korban tewas dalam peristiwa ini,” katanya.
Salah satu korban adalah MA, anak berusia 11 tahun. Tidak hanya menjadi korban, dia juga harus kehilangan ibu dan bapaknya yang meninggal dalam peristiwa tragis itu.
Orangtua bocah itu adalah M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30). Pada saat kerusuhan dalam stadion, MA berhasil diselamatkan oleh polisi. Menurut kerabat korban, Doni memperkirakan kedua saudaranya meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan gas air mata.
“Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat,” kata Doni.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"