KONTEKS.CO.ID – Kursi Menkominfo yang ditinggal Johnny G Plate karena ditahan dan menjadi tersangka kasus korupsi masih lowong. Presiden Jokowi diminta segera menentukan pengganti definitif Johnny.
Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Anthony Leong, menyampaikan beberapa nama tokoh mulai mencuat jadi kandidat Menkominfo.
Salah satunya yang ramai disebut-sebut jabat menkominfo adalah bos MNC Group yang juga Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo hingga Direktur Utama Telkom Indonesia.
“Jika dilihat sosok Harry Tanoe, Wishnutama Kusubandio, Andika Perkasa, dan juga Ririek Adriansyah bisa jadi opsi terbaik Presiden Jokowi. Intinya Presiden jangan salah pilih lagi di pengujung kepemimpinan. Harus yang punya kompetensi dan rekam jejak yang baik ,” ujar Anthony
Hary Tanoe yang merupakan CEO MNC Group, Wishnutama Kusubandio yang merupakan mantan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelum Sandiaga Uno.
Andika Perkasa ialah purnawirawan TNI yang menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia tahun 2021-2022.
Sedangkan, Ririek Adriansyah saat ini menjabat Direktur Utama Telkom Indonesia, sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Telkomsel (2014 – 2019)
Pakar digital itu menekankan bahwa Menkominfo harus diisi orang yang memiliki rekam jejak yang baik dan kompetensi luar biasa, terutama dalam hal mengkomunikasikan telekomunikasi di Indonesia.
“Indonesia harus menjadi negara yang maju, punya infrastruktur kuat dalam hal segi teknologi informasi, telekomunikasi, ini backbone ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika,” terang Anthony.
Anthony mengingatkan bahwa ini bisa jadi reshuffle terakhir jangan sampai Jokowi salah pilih ‘pembantu’ di kabinetnya. Menurut dia, ditetapkannya eks sekjen Nasdem sebagai tersangka kasus korupsi justru momentum Jokowi memperbaiki persepsi dan citra kepemimpinannya. Menteri yang potensi bermasalah sebaiknya diganti.
“Menkominfo yang baru akan menentukan masa depan telekomunikasi di Indonesia. Harus punya visi besar dan paham tentang permasalahan dunia telekomunikasi, digital dan komunikasi, cyber dan lainnya,” tutup Anthony. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"