KONTEKS.CO.ID – Suasana berbeda terlihat di kawasan Glodok, Jakarta Barat, pada Minggu, 4 Juni 2023 pagi. Tak seperti hari-hari biasanya, tampak banyak warga yang lari pagi layaknya perhelatan Car Free Day (CFD).
Ternyata, ratusan warga Glodok secara antusias menyambut kemunculan bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo. Dia tiba dan terlihat mengenakan kaos merah dan lari pagi di kawasan pecinan itu bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris.
Warga Jakarta terlihat menyemut dan mengikuti arah berlari Ganjar ke arah Gang Gloria, Jalan Pintu Besar Selatan III No 4-6, Taman Sari, Glodok. Sesampainya di gang itu, Ganjar langsung disambut para pedagang makanan. Mereka teriak histeris melihat langsung gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode tersebut.
“Pak Presiden! Pak Presiden! Pak foto dulu Pak! Pak lewat sini,”antusias dengan kedatangan Ganjar.
Sambil berjalan, Ganjar menyapa satu per satu warga dan pedagang. Kemudian Ganjar berhenti sejenak untuk menyempatkan diri minum di kedai Kopi Es Tak Kie dan bertemu sang pemilik, Latief Yulus (70).
Setelah minum kopi, Ganjar bergeser sedikit ke pangkas rambut Ko Tang. Ganjar mencukur rambutnya di tempat yang pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan setelah pangkas rambut, Ganjar kembali melanjutkan lari paginya menuju Vihara Dharma Jaya Toaseibo di Jalan Kemenangan III No 48, Glodok, Jakarta Barat.
Ganjar menyapa warga dan pengurus Vihara, dan dalam kesempat tersebut, Ganjar juga menengok sejarah Vihara itu dan melihat ornamen ibadah umat Budhha.
Di vihara itu, Ganjar juga melepas 54 burung gereja dan 2 merpati. Angka 54 menyimbolkan umur Ganjar, sementara 2 adalah tanda keinginan dan harapan.
Ganjar mengakhiri olahraga paginya dengan mengunjungi cagar budaya Vihara, Gedung Chandra Naya yang terletak di Novotel dekat Pasar Petak Sembilan.
“Hari ini perayaan waisak maka sekaligus kita menyampaikan selamat waisak buat umat Buddha. Kita senang mendapat cerita-cerita kebaikan yang ada di sini,” kata Ganjar.
Sebagaimana warga vihara yang ditemuinya, Ganjar berharap suasana kerukunan masyarakat antar suku, agama, dan golongan tetap terjaga. Ganjar pun merasa senang dengan suasana tersebut.
“Dan tentu senanglah pagi dapat olahraganya, dapat keringatnya, bertemu dengan masyarakat, dan kita mendapatkan cerita sejarah yang hebat-hebat,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"