KONTEKS.CO.ID – Survei LSI Denny JA menggali kemungkinan langkah Anies Baswedan bila tidak mendapatkan tiket untuk maju dalam pemilihan presiden 2024. Penyebabnya sangat mungkin karena adanya gangguan, terutama kepada partai pengusungnya.
Menurut survei LSI Denny JA, Anies bisa saja kalah meski tidak di tempat pemungutan suara. Anies justru dikalahkan karena ketuk palu Mahkamah Agung (MA) atas Partai Demokrat. Ini bisa terjadi bila Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diputus bermasalah secara hukum dan MA memenangkan gugatan KSP Moeldoko.
Lalu kemanakah langkah Anies Baswedan jika gagal mendapatkan tiket capres?
Ikut Pilkada DKI
Menurut Denny JA, Anies bisa bertarung kembali di pilkada DKI 2024-2029. Atau tetap masuk dalam bursa cawapres 2024. Hal ini untuk memastikan dia mendapatkan tiket capres di 2029 nanti, atau lima tahun kemudian.
Satu periode menjadi orang nomor satu di Jakarta, menurut LSI, tentu menjadi modal utama Anies untuk maju kembali di Pilkada DKI 2024. “Bila Anies masuk ke bursa cawapres, ia juga belum tentu terpilih, walau Anies dapat sangat mungkin menaikkan elektabilitas capresnya,” tulis survei LSI.
Namun bila terpilih menjadi cawapres, Anies berpotensi menjadi matahari kembar bagi presiden terpilih.
Di samping itu ada rasa khawatir presiden terpilih karena memiliki wapres Anies, yang juga sangat mungkin menjadi capres yang lebih kuat lagi di 2029 untuk kelak menantang sang presiden itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan Koalisi Perubahan?
Sulit ke Ganjar
Menurut survei LSI, jika melihat jejak panjang persaingan politik, kecil kemungkinan Demokrat dan Nasdem bergabung dengan PDIP atau mendukung Ganjar Pranowo. Sementara karena alasan ideologi atau politik agama, kecil pula kemungkinannya PKS berkumpul dengan PDIP dan mendukung Ganjar.
Jauh lebih besar kemungkinan semua partai Koalisi Perubahan (Nasdem, PKS, Demokrat) bergabung dengan Prabowo.
Survei yang dilakukan LSI Denny JA secara tatap muka atau face to face interview, dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dan margin of error survei sebesar 2.9%.
Kemudian menggunakan metode kuantitatif dengan memperkaya informasi dan analisa atas isu paling mutakhir dengan metode kualitatif.
Kemana suara pendukung Anies?
Dari hasil survei, mayoritas pendukung Anies lebih banyak berpindah ke Prabowo dibanding migrasi ke Ganjar. Sebesar 50,8% pendukung Anies, berpindah ke Prabowo. Sementara pendukung Anies yang berpindah ke Ganjar hanya separuhnya atau 25,4%.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"