KONTEKS.CO.ID – Sudah 21 jemaah haji wafat di Tanah Suci selama pelaksanaan ibadah haji 144 H/2023 M. Data ini diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam Konfrensi Pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 2023.
Ditambahkan Dante, jumlah jemaah meninggal menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Saat memberi laporan Kepada Menko PMK Muhadjir Effendy, wamenkes berharap jumlah ini tidak semakin meningkat.
“Saat ini sudah 21 yang sudah wafat, ini tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Semoga nggak semakin meningkat. Kami upayakan semasimal mungkin,” kata Dante.
Selain itu, ada sebanyak 47 orang yang masih harus dirawat inap dan 236 jemaah yang harus rawat jalan. Selama pelaksanaan haji, sebanyak 54 jemaah menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 80 jemaah menjalani perawatan di rumah sakit Saudi.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa dari hasil monitoring yang dilakukan, persiapan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia, sudah cukup baik meski masih ada hal-hal kecil yang harus dibenahi.
“Ini agar kita bisa memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia. Petugas haji dan petugas kesehatan harus proaktif menjemput atau mendatangi jemaah dari kamar ke kamar atau pemondokan,” katanya.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji. Khususnya juga kepada jemaah haji lansia sesuai tagline Haji Ramah Lansia.
Diketahui bahwa jemaah lansia atau yang telah berusia 65 tahun ke atas mencapai 30 persen. Bila melihat dari ketentuan Kementerian Kesehatan, dengan berpatokan pada usia 60 tahun ke atas, jumlah jemaah haji lansian mencapai 45 persen.
“Karena itu kita ingin memberikan pelayanan sebaik-baiknya untuk yang lansia ini. Penambahan tenaga medis sangat diperlukan dan juga penambahan dokter spesialis. Karena banyak lansia dan mengalami dimensia, psikosomatis. Maka diperlukan penambahan psikiater dan psikolog,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"