KONTEKS.CO.ID – Sejumlah tantangan dan dinamika politik harus menjadi perhatian bersama demi terwujudnya keutuhan bangsa dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2024.
Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran, Pofesor Muradi, politik identitas, keberlanjutan program pemerintah, regenerasi politik, polarisasi partai, netralitas institusi kemanan dan koalisi politik, terus menjadi dinamika dan ini penting untuk disikapi bersama. Tentu juga oleh mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa.
Selain itu, isu perpanjangan jabatan presiden tiga periode, seruan perlawanan terhadap oligarki, isu pergerakan untuk melanjutkan dan perubahan, serta sokongan terhadap para calon presiden, harus dipahami secara utuh dengan diskusi-diskusi yang sesuai dengan akademis.
Dalam Seminar Nasional Pemilu 2024 Menegaskan Kekuatan dan Keutuhan Bangsa, Prof Muradi meminta mahasiwa tidak terjebak dalam isu-isu yang bukan subtansial dalam membangunan kekuatan dan keutuhan bangsa.
“Jangan sampai pergerakan mahasiswa ikut dalam tarik menarik dan dukung mendukung yang justru membuat daya tawar mahasiswa turun. Pemilu hanya sebentar, tapi perjalanan mahasiswa sebagai agen perubahan masih panjang,” kata Prof Muradi dalam Musyawarah Daerah, HMI sebagai Sentral Pergerakan yang digelar di Banten pada Minggu, 11 Juni 2023.
Karena itu, Prof Muradi kembali menegaskan agar mahasiswa ikut menjaga agar skenario politik 2024 harus berlangsung dengan soft landing atau terjadinya pergantian kepemimpinan negara yang sesuai dengan harapan masyarakat.
“Tentu kita semua tidak berharap pergantian kepemimpinan bangsa terjadi dengan tidak terkendali secara keseluruhan,” katanya.
Seperti diketahui opening ceremony Musda Badko Jawa bagian Barat ini dibuka oleh Pj. Gubernur Banten Al Muktabar dan dihadiri oleh anggota KPU Provinsi Banten M. Agus Muslim.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"