KONTEKS.CO.ID – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda, menyikapi rencana pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, sebagai hal biasa.
“Ya ini kan rangkaian safari Mba Puan, termasuk rencana juga ke PKB setelah kemarin dari Nasdem. Jadi ini serangkaian safari politik,” kata Huda di kompleks, parlemen, Jakarta, Jumat (02/09/2020).
Menurut Ketua Komisi X DPR RI ini, mungkin saja dalam pertemuan antara Puan dan Prabowo ini ada penjajakan politik jelang Pemilu 2024.
“Biasalah menurut saya. Semua partai melakukan proses ini walaupun sejak dari awal memang catatan-catatan kita kan,” ujarnya.
Huda berharap di pemilu 2024 mendatang partai papan atas seperti PDIP, Gerindra dan Golkar membuat poros sendiri. Sehingga ada tiga pasang pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Kalau partai papan atas itu kan ada tiga, PDIP, terus kemudian Gerindra, Golkar. Golkar sudah menginisiasi KIB, Gerindra dengan PKB. Tinggal kita tunggu Mba Puan, teman teman PDIP kira-kira bikin poros baru mengajak partai-partai menengah. PKB ini kan partai menengah dia rangking keempat,” katanya.
Selain itu menurutnya PDIP agak sulit berkoalisi pasca Gerindra dan PKB membentuk Kolisi Kebangkitan Indonesia Raya. Apalagi perolehan suara Gerindra di bawah PDIP di Pemilu 2019 lalu.
“Saya belum tahu persis. Tapi kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya. Mau gak, misalnya secara suara Gerindra kan di bawah PDIP, kira kira kan begitu. Itu agak rumit tuh konfigurasinya. Kedua belah pihak,” katanya.
Selain itu menurutnya ada platform politik berbeda antara kedua partai politik ini. “Iya, pasti rumit, fatsun politiknya agak susah. Karena itu kenapa pula semangat kami dengan Gerindra membangun koalisi itu karena bayangannya ini bagian dari komitmen kita, paling enggak tiga pasangan dalam pemilu nanti,” ujarnya.
Menurutnya, hal paling menarik di Pemilu 2024 adalah saat partai-partai besar seperti Gerindra membangun koalisi dan poros sendiri.
“Saat yang sama kan Gerindra, Pak Prabowo pingin jadi capres. Kalau yang logis kan mengajak partai menengah,” katanya. (E Permadi)
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"