KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebut ongkos politik di Indonesia terlalu mahal jika dibandingkan dengan negara lain.
“Terus terang saja, demokrasi yang kita laksanakan ini menurut saya ongkos politiknya terlalu mahal,” kata Prabowo di program Mata Najwa, Jumat 30 Juni 2023.
Dia menyampaikan di beberapa negara, misalnya Inggris, tiap calon anggota parlemen yang mencalonkan diri kemungkinan hanya mengeluarkan sekitar Rp7–10 juta dari uang pribadinya.
Sementara di Indonesia, ongkos politiknya lebih dari itu.
“Berarti sistem politik kita tidak membawa negeri ini menjadi maju, hebat, makmur, tetapi bisa merusak negara ini sendiri. Makanya, kita harus berani mengkaji. Nanti ini harus ada semua pimpinan, semua stakeholder, partai politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh agama, tokoh intelektual semua harus duduk mengkaji, dan bagaimana apa yang ingin kita perbaiki,” kata Prabowo.
Soal parpol, Prabowo Subianto menilai apabila partai politik (parpol) kurang dipercaya oleh publik, maka itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kader dan pimpinan parpol untuk mengubah persepsi tersebut.
Menurut Prabowo, perbaikan itu tidak hanya pada partai politik, tetapi juga pada sistem politik di Indonesia secara keseluruhan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, PR, karena demokrasi itu dilaksanakan, kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui partai politik. Jadi kalau partai politik sekarang kurang dipercaya oleh rakyat, ini tantangan dan PR bagi pimpinan partai politik dan kader-kader partai politik untuk memperbaiki hal itu,” kata Prabowo Subianto. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"