KONTEKS.CO.ID – Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Apeksi, di Makassar, Sulawesi Utara.
Dalam acara tersebut, Anies Baswedan mengatakan kemiskinan ekstrem masih terjadi di DKI Jakarta.
Menurut Anies Baswedan, kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta itu dia ketahui dalam riset sebelum menjabat sebagai gubernur di ibu kota.
Anies Baswedan mengatakan, kesenjangan sosial di DKI Jakarta sangat tinggi.
“Kemiskinan ekstrem itu tidak di pelosok yang jauh di sana, tapi adanya justru di pusat pemerintahan negara kita Jakarta,” kata Anies Baswedan, Kamis 13 Juli 2023.
Menurut pandangan Anies, kesenjangan sosial yang tinggi di perkotaan, khususnya di DKI Jakarta perlu dibereskan terlebih dahulu dari pada permasalahan lain.
“Yang ekstrem miskin di situ, yang ekstrem kaya juga di situ. Jadi, ketimpangan di kota-kota kita itu ketimpangan yang harus dibereskan agak awal,” tegasnya.
Dikatakan Anies Baswedan, ketimpangan dan permasalahan di DKI Jakarta terletak pada pertumbuhan yang tidak berkeadilan.
“Di Jakarta ini, kalau kita lihat tata ruangnya itu berkembang tanpa dikendalikan sebuah visi tentang pergerakan penduduk,” ujarnya.
Bacawapres yang diusung Partai Keadilan Sejahtera itu juga menyoroti soal tata ruang di Jakarta.
Kata Anies, ruang terbuka di Jakarta hanya tersisa 8 persen. Sedangkan 92 persen lainnya sudah tertutup.
“Jakarta itu tinggal 8 persen tanah terbuka 92 persen tertutup. Kami lihat di Jakarta adalah fenomena yang bisa terjadi di kota-kota lain beberapa dekade yang akan datang,” jelasnya.
Anies berpandangan, kota-kota di Indonesia perlu ditata agar layak untuk dihuni.
Musababnya, banyak penduduk tinggal di kota dari pada di desa sejak 2009.
“Urbanisasi tak bisa dihindari, tapi masalah yang ada di kota itu adalah pilihan, mau membiarkan atau mengantisipasi?” katanya.
Meski mengaku tak mempermasalahkan adanya urbanisasi. Anies menilai Jakartanisasi tak baik untuk Indonesia.
“Urbanisasi bagi-baik saja, tapi yang tidak boleh itu Jakartanisasi, ke Jakarta semua. That’s no good. Kalau urbanisasi itu baik, normal di seluruh dunia,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"