KONTEKS.CO.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Prabowo Subianto, meminta jajarannya agar tidak menyusahkan orang lain. Menurutnya, sikap tersebut sebagai bentuk jiwa pendekar, sebagaimana yang pernah diajarkan para guru.
“Guru-guru saya mengajarkan berbuat baik, berpikir sebelum berbuat, berpikir baik, bertutur kata baik, berbuat baik,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Minggu 8 Oktober 2022.
Dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus IPSI Jawa Tengah (Jateng) dan IPSI Yogyakarta di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Yogyakarta juga mengingatkan.
“Pendekar kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantu beberapa orang. Tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Tidak bisa bantu satu orang, jangan bikin orang lain susah,” ujarnya.
Prabowo menambahkan, seorang pendekar harus menghormati orang tua dan budayanya, serta membela kebenaran.
“Hindari pelanggaran-pelanggaran, hindari tindakan-tindakan negatif, berpikir baik,” tegasnya.
Bagi Prabowo, sikap seorang pendekar juga tidak pernah pernah menyombongkan kekuatan yang dimilikinya. Hal tersebut selaras dengan filosofi ojo adigang, adigung, dan adiguna serta ajaran nenek moyang.
Mantan Danjen Kopassus ini menekankan hal-hal tersebut, karena mental dan kepribadian menjadi masalah orang Indonesia. Sebab, terkadang susah melihat orang lain senang, tetapi senang melihat orang lain susah.
“Ini sangat serius. Masalah kita adalah masalah mental kepribadian. Saya kira, itu yang ingin saya sampaikan, pencak silat lebih dari olahraga, budaya, seni, filosofi hidup, kepribadian. Makanya, ilmu pencak silat dari pendekar, dari semua guru yang saya dapat, adalah semakin berisi, semakin menunduk, rendah hati, tidak rendah diri, jangan sombong, ojo dumeh,” paparnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"