KONTEKS.CO.ID – Pengacara muda yang juga pengusaha dan Youtuber, Pablo Putra Benua, menegaskan dirinya pasang badan untuk membela Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Ini disampaikan Pablo Benua ketika memberi sambutan dalam acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu, 19 Juli 2023.
Video Pablo memberikan sambutan yang tayang di akun YouTube Al-Zaytun Official dan menjadi viral. Dia mengatakan siap membiayai seluruh operasional Al-Zaytun dengan uang pribadinya.
“Jadi seandainya orang-orang di luaran sana masih mencerca saya karena membela Al- Zaytun, membela Syekh Panji Gumilang, saya tekankan, saya pasang badan untuk Syekh Panji Gumilang da Al-Zaytun,” kata Pablo Benua.
Selain itu, dia meminta kepada seluruh keluarga besar Al-Zaytun agar tidak takut. Meski rekening Al-Zaytun dan rekening Syekh Panji Gumilang diblokir, dia siap untuk menanggung seluruh operasional Ponpes Al-Zaytun. Apa yang dia janjikan ini demi pendidikan di Indonesia.
“Bahkan hari ini saya ingin sampaikan, kepada teman-teman, mungkin sudah banyak yang mendengarkan isu bahwa rekening Syekh Panji Gumilang dan rekening Al-Zaytun diblokir. Syekh bilang jangan takut, dan saya juga sampaikan pada temen-temen jangan takut, kalau Al-Zaytun kekurangan operasional, minta sama saya, saya kasih. Demi pendidikan di Indonesia,” katanya.
Pablo Ingin Masukkan Anak ke Ponpes Al-Zaytun
Dia juga menyinggung, bahwa sebelum mengetahui Al-Zaytun, dirinya tidak akan memasukan anaknya ke pesantren. Dia khawatir anaknya akan fanatik. Tapi dia justru mendapat pandangan berbeda dari apa yang dia lihat di Al-Zaytun.
“Dan saya ingin sampaikan kepada seluruh temen-temen yang ada di sini. Dulu sebelum saya datang ke Al-Zaytun, saya pernah ngomong sama istri saya, jangan masukan anak saya ke dalam pesantren, karena nanti dikhawatirkan terlalu fanatik dan sebagainya. Tapi hari ini saya melihat, begitu indahnya sebuah pesantren yang mengajarkan toleransi dan kebersamaan,” kata Pablo memuji Al-Zaytun.
“Maka saya sudah sampaikan kepada Syekh juga, saya rasa-rasa ingin masukan anak saya ke Al-Zaytun,” kata Pablo.
Pablo berharap, dengan ada persoalan hari ini, kita bisa menunjukan kepada orang-orang, kalau Al-Zaytun bukan berbeda, tapi mereka yang tidak mau menerima perbedaan.
“Karena mereka tidak mau menerima perbedaan kita, saatnya kita tunjukan bahwa kita bisa. Saya punya keyakinan, kalau hari ini akibat viralnya akhirnya Al-Zaytun harus berakhir, maka ini adalah kemunduran dari demokrasi di indonesina. Dan besok jangan lagi ada orang-orang yang berbicara tentang toleransi. Karena muak saya dengarnya,” ujar Pablo.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"