Gunung Merapi yang berada wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali meluncurkan awan panas pada Jumat, 28 Juli 2023.
Menurut informasi yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran awan panas sejauh 1,5 kilometer, dan terpantau pada pukul 18.37 WIB.
Durasi luncuran awan panas 113 detik, dengan jarak luncuran mencapai 1.500 meter dengan amplitudo maksimal hingga 65 mm.
Seperti disampaikan Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, arah luncuran awan panas menuju barat daya atau ke Jali Bebeng, Kali Krasak. Saat kejadian angin menuju ke timur.
“Sama seperti biasanya, awan panas guguran ini mengarah ke Kali Bebeng, Kali Krasak dan angin mengarah ke timur,” kata Agus Budi pada Jumat malam, 27 Juli 2023.
Selama periode 12:00 – 18:00 WIB, terjadi 30 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 11.32-171.64 detik.
Selain itu, terjadi 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 4.24-5.64 detik.
“Gunung api terlihat jelas. Asap kawah nihil. Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah barat,” kata Agus Budi lagi.
Sementara terkait dengan kondonisi klimatologi, cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 17.6-18°C. Kelembaban 26-87.5%. Tekanan udara 873.5-917.3 mmHg. Status Merapi saat ini pada Level III atau Siaga.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"