KONTEKS.CO.ID – Rocky Gerung menjadi viral di media sosial karena pidato politiknya pada acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law. Dia menyindir keras Presiden Jokowi dengan kata bajingan.
Kata bajingan sempat masuk menjadi deretan trending topik di Twitter. Banyak orang kemudian penasaran dengan kata bajingan yang disebutkan Rocky Gerung.
Secara akronomim dan arti, bajingan adalah profesi yang dianggap mulia dan telah ada sejak zaman Mataram Islam. Bajingan adalah profesi khusus yang merupakan kusir gerobak sapi.
Bajingan adalah profesi yang merupakan salah satu warisan kearifan lokal di masyarakat Jawa. Bahkan bajingan memiliki paguyuban yang menjaga kekerabatan erat dan kerukunan.
National Geographic sempat mengulas dalam artikelnya mengenai profesi bajingan ini. Mereka para bajingan selalu digunakan oleh kepala daerah mulai dari lurah, dekel, kuwu atau bupati. Mereka kerap digunakan untuk mengangkut pajak hasil bumi.
Memang kata bajingan telah mengalami pergeseran nilai. Banyak orang mengumpat dengan kata bajingan untuk menunjukan rasa emosinya. Tentu ini yang kemudian menjadi berbedaan makna karena pemahaman masyarakat.
Tapi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan bajingan dengan makna negatif. Berasal dari kata dasar bajingan.
Bajingan disamakan seperti pencoleng yang mencuri barang muatan dari atas kendaraan seperti truk dan bus yang sedang berjalan. Bajingan sebagai penjahat adalah pencopet atau kata makian yang kurang ajar.
Diksi Bajingan Menurut Komunikolog
Komunikolog Indonesia Dr. Emrus Sihombing menyampaikan bahwa bajingan dan tolol adalah contoh pesan komunikasi yang sangat tidak adab
Diksi Bajingan-Tolol yang disampaikan dari seseorang yang ditujukan kepada orang lain apapun status sosialnya, menunjukkan orang yang menyampaikan diksi tersebut sama sekali tidak mengindahkan aksiologi komunikasi.
“Karena itu, tidak berlebihan diksi tersebut lebih dimaknai sebagai pesan komunikasi yang sangat jauh dari keberadaban komunikasi dan sehat akal,” kata Emrus Sihombing pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Karena itu, menurut hemat saya sebagai komunikolog Indonesia, sejatinya semua pesan komunikasi yang dilontarkan ke ruang publik harus rasional, bermanfaat bagi umat manusia dan tak kalah pentingnya tetap menjaga keberadaban komunikasi.
Dalam video pendek yang tersebar di media sosial, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi bajingan yang tolol dan pengecut.
Disebut Rocky Gerung kalau Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legacynya.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.
“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak pikirin nasib kita,” ucapnya.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"