KONTEKS.CO.ID – Sultan Rif’at Alfatih korban jeratan kabel fiber optik Bali Tower di Jakarta Januari 2023 lalu, mebuat surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidan Politik dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
Surat tersebut ditulis tangan oleh ayah Sultan Rifat saat datang ke Mapolda Metro Jaya untuk berkonsultasi. Dalam suratnya, Sultan menjelaskan tentang kondisinya saat ini.
Tenggorokannya rusak dan makan minum harus menggunakan selang. Sultan menuntut keadilan dan meminta pemilik kabel optik bertanggung jawab atas hal yang dialaminya.
Berikut isi surat Sultan Rif’at yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Mahfud MD:
Assalamualaikum Wr Wb
Kepada YTH Bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia
Bapak Mahfud MD selaku Menko Polhukam RI
Selamat siang, nama saya Sultan Rif’at Alfatih. Saya adalah mahasiswa Fisip Universitas Brawijaya, Malang. Usia saya saat ini 20 tahun.
Kondisi saya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saya adalah korban kecelakaan akibat kabel fiber optic yang menjuntai yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada tanggal 5 Januari 2023.
Atas akibat dari kecelakaan tersebut, saya sampai saat ini makan dan minum melalui selang NGT silikon yang dimasukkan ke dalam hidung saya yang setiap bulan sekali harus saya ganti. Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernapasan saya. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa lakukan, sehingga setiap 2 menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap kali saya ingin tidur, saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke saluran pernapasan saya dengan menggunakan mesin sedot.
Kepada Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada bapak-bapak sekalian. Saya ingin cepat sembuh, dan diobati secepatnya, karena saya sendiri sudah tidak kuat berlama-lama lagi di kondisi seperti ini. Karena saya sudah ingin kembali produktif, kembali kuliah dan bisa melanjutkan aktivitas saya layaknya manusia normal. Saya ingin pihak yang bersangkutan segera bertanggung jawab atas kelalaian yang sudah dilakukan sehingga membuat saya seperti ini kondisinya. Saya ingin secepatnya kasus ini diakhiri dengan mendapatkan keadilan seadil-adilnya bagi saya dan keluarga agar kami tidak menjadi konsumsi publik lagi. Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses decision making, negosiasi dengan keluarga saya bisa berjalan dengan objektif, adil, dan tidak merugikan saya dan keluarga saya. Dengan surat ini saya buat dengan sejujur-jujurnya. Harapan saya adalah dengan adanya surat ini dapat dibaca dan menjadi perhatian bagi Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD.
Bintaro, 2 Agustus 2023
Sultan Rif’at Alfatih
Pada tanggal 5 Januari 2023, Sultan berencana menghabiskan waktu liburan semester bersama temannya. Mereka merencakan untuk pergi ke Pacitan.
Saat Sultan mengendarai motornya di kawasan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, sebuah mobil SUV melintasi kabel fiber optik yang melintang di depannya.
Kabel tersebut berbalik ke belakang dan menjerat leher Sultan hingga tulang tenggorokannya terluka parah.
Setelah 7 bulan berselang kondisi Sultan belum pulih. Sultan harus makan dan minum melalui selang NGT, kesulitan bernapas dan tidak bisa berbicara.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"