KONTEKS.CO.ID – Gus Dur vs Cak Imin. Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid membongkar kisah konflik yang terjadi antara ayahnya, almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dengan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dia menyatakan, sejarah Gus Dur vs Cak Imin yang tidak bisa terhapus dari perjalanan PKB adalah Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB.
Menurutnya, hal itu terjadi dalam penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008 silam.
“Saya hanya ingin meluruskan sejarah, di mana saat ini seolah-olah ada upaya menghapuskan sejarah PKB seolah-olah Gus Dur itu masih berada di PKB. Banyak masyarakat yang tidak memahami, bahwa Gus Dur lewat Muktamar (di) Ancol, Gus Dur sebagai pendiri PKB telah terkeluarkan dari PKB,” ungkap Yenny, mengutip Jumat 25 Agustus 2023.
Ia juga menyatakan, sejarah perjalanan PKB itu harus dikemukakan kembali untuk menjadi pendidikan politik bagi publik agar mengedepankan etika moral dalam berpolitik.
Yenny mengungkapkan, tokoh senior PKB yang dikeluarkan dari PKB tak hanya Gus Dur, termasuk dirinya. Bahkan Cak Imin juga mengeluarkan sosok-sosok yang pernah menemani perjalanan Cak Imin di PKB.
Kritik Pengelolaan PKB
“PKB sendiri saat ini dikelola dengan sangat berdasarkan paranoid jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB. Enggak usah bicara soal saya, tokoh-tokoh senior PKB yang dulu mengiringi Gus Dur. Bahkan menjadi teman-teman Cak Imin sendiri, bahkan dikeluarkan dari partai bukan cuma saya,” bebernya.
Yenny menyatakan, Cak Imin telah menggembok PKB dari dalam. Menurut dia, langkah Cak Imin itu membuat sejumlah tokoh seperti Menko Polhukam Mahfud MD pindah ke parpol lain.
“Ini ibaratnya PKB tergembok dari dalam, semua kader-kader senior nggak masuk, semua. Tokoh-tokoh semua Pak Mahfud MD, Pak Ali Masykur Musa. Itu banyak sekali tokoh-tokoh yang bahkan sebagian hijrah ke partai lain, tapi hatinya tetap di PKB, cuma ya itu terkunci dari dalam,” cetus Yenny.
Dia menambahkan, situasi di internal PKB sudah tidak sehat saat ini.
“Kenyataannya itu, sudah 18 tahun, memimpin partai jadi ya kekuasaannya sangat absolut. Jadi ini memang bukan sesuatu yang sehat lagi tapi sudah tidak sehat,” katanya.
Cak Imin sendiri enggan menanggapi pertanyaan Yenny soal perebutan PKB. Cak Imin menyatakan, hal itu sebuah masa lalu yang tidak perlu membahasnya lagi saat ini.
“Itu masa lalu, enggak perlu bahas (lagi),” timpal Cak imin.
Lebih lanjut, dia menuturkan, hal terpenting bagi PKB sekarang ialah mendekati rakyat dan merebut suara sebanyak-banyaknya. Apalagi, menurutnya, Pemilu 2024 tinggal sebentar lagi.
“Yang penting, mendekati suara rakyat, rebut suara sebanyak-banyaknya menangkan pemilu,” katanya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"