KONTEKS.CO.ID – Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe kembali berulah di balik jeruji besi rutan KPK. Dahulu ogah makan karena perkara tak cocok menu makanan, terbaru perkara kebiasaan jorok dikeluhkan tahanan KPK lainnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin 7 Agustus 2023, informasi soal keluhan tahanan itu awalnya disampaikan pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona.
Dia mengaku menerima surat dari 20 penghuni Rutan KPK yang berisi keluhan dengan kondisi Lukas Enembe yang sering buang air kecil di celana dan tempat tidur.
“Dalam surat yang ditandatangani John Irfan, tahanan Rutan dan 19 tahanan rutan lainnya, menuliskan bahwa Bapak Lukas Enembe selama enam bulan di rutan, selalu kencing di celana dan di tempat tidur,” kata Petrus dalam keterangan tertulisnya.
Petrus mengatakan para tahanan menyebut Lukas Enembe juga tidak membersihkan diri setelah buang air besar. Surat yang ditulis tahanan bernama John Irfan itu, katanya, menyebut Lukas pernah buang air kecil di kursi di ruangan bersama tahanan.
“Kencing di celana di kursi di ruang bersama, meludah ke lantai ataupun di tempat tempat lain di mana dia berada, tidak pernah membersihkan diri setelah buang air besar, dan tidur di atas kasur yang sudah berbau pesing, oleh karena kasur tersebut tidak diganti,” kata Petrus.
Para tahanan dalam surat itu mengaku sudah tidak sanggup lagi dengan perilaku Lukas. Petugas Rutan KPK juga disebut tidak melakukan perawatan khusus ke Lukas.
KPK Koordinasi dengan Pihak Rutan
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengakui telah menerima surat dari para tahanan Rutan KPK terkait kebiasaan jorok Lukas Enembe di rutan. Lukas disebut memiliki kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan diri.
“KPK sebelumnya telah menerima surat dari para penghuni rutan di Gedung Merah Putih KPK terkait kebiasaan dari terdakwa Lukas Enembe terutama dalam hal tidak peduli menjaga kebersihan dirinya yang berakibat mengganggu tahanan lain,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (4/8).
KPK, kata Ali, saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak Rutan KPK untuk menyelesaikan persoalan mengenai kebiasaan Lukas itu.
“Kami segera komunikasikan dengan pihak rutan KPK untuk memastikan penyelesaian kondisi dimaksud,” ucap Ali.
Ogah Makan karena Menu Tak Cocok
Lukas Enembe sempat tak mau makan di dalam rutan KPK. Petrus Bala menyebut kliennya tak mau makan karena menu makanan dari KPK tak cocok dengan selera.
“Karena dalam hal kecil aja soal menu makanan, menu makanan yang disiapkan di KPK adalah untuk orang sehat dan itu disampaikan oleh sesama tahanan KPK kemarin sore waktu Pak Lukas diantar untuk saya bertemu,” kata Petrus seusai persidangan di PN Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Petrus mengatakan makanan untuk Lukas harusnya tak disamakan dengan tahanan yang sehat. Menurutnya, menu makanan itu tak cocok dengan kondisi Lukas yang sedang sakit.
“Saya bertanya, kenapa bapak tidak makan? Tahanan mengatakan makanan yang kami makan, tidak cocok dengan Pak Lukas, karena ini makanan orang sehat, ada ikan, ada sayur, ada macam-macam, tapi buat Pak Lukas tidak cocok,” ujarnya.
KPK Minta Lukas Enembe Ikuti Saran Dokter
Ali Fikri menyatakan Lukas Enembe sakit lantaran tidak mau makan dan minum obat dari dokter. KPK mengimbau Lukas Enembe untuk kooperatif mengikuti saran dokter demi lancarnya persidangan.
“Informasi yang kami terima, kondisi kesehatannya menurun karena yang bersangkutan tidak mau makan dan minum obat dari dokter, untuk itu ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengkonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya,” kata Ali, Senin (17/7).
“Kami pastikan mengenai kesehatan para tahanan menjadi prioritas karena itu merupakan haknya. Kami berikan hak-hak tahanan sesuai porsi dan ketentuan yang berlaku,” imbuhnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"