KONTEKS.CO.ID – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para pemimpin dunia yang akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G-20 di Bali pada 15 – 16 November mendatang untuk turunkan ego. Menurutnya hal ini penting untuk mengatasi krisis dan menyelamatkan dunia.
“Wahai para pemimpin dunia, termasuk PBB, bertindaklah secara nyata (do something concretely) untuk selamatkan dunia kita. ‘Inaction is immoral’. Gunakan Forum G-20 di Bali ‘to save our world, to save our planet’. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi dan perundingan adalah jawaban,” kata SBY melalui akun twitter @SBYudhoyono yang dikutip Konteks.co.id, Rabu 12 November 2022.
SBY melihat, ada dua berita buruk saat ini tentang dunia kita. Pertama, resesi ekonomi global yang sepertinya bakal terjadi (simak pernyataan IMF & Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional.
“Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin liar dan tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan,” paparnya.
SBY mengungkapkan, semua pihak tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai ‘cost of living crisis’ dan perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia & sekutunya.
“Tentunya kita tidak ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu,” tegasnya.
SBY memaparkan, situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yang sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan dan pendukungnya (termasuk AS).
“Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa dan Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?” tanyanya.
SBY menambahkan, Jika keadaan makin tidak terkendali (goncangan ekonomi & keamanan global), sementara pandemi Covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal.
“Karena dunia tidak lagi peduli dan bukan prioritas. Dunia bisa alami triple crises. Keamanan, ekonomi dan lingkungan.”
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"