KONTEKS.CO.ID – Partai Buruh bersama empat Konfederasi Serikat Buruh, 60 Federasi Pekerja Nasional, Serikat Petani Indonesia, Urban Konsorsium, Jala Pembantu Rumah Tangga (PRT), Buruh Migran, Organisasi Perempuan Percaya, dan lainnya menggelar aksi di depan Istana Negara dan Gedung MK.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, ada enam tuntutan buruh yang digaungkan dalam aksi unjuk rasa ini.
Pertama, buruh meminta pemerintah mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja. Kedua menaikkan upah minimum buruh sebesar 15 persen pada 2024, Ketiga, merevisi presidential threshold dari 20 persen menjadi 0 persen.
Keempat, buruh juga meminta agar pemerintah merevisi parlementary threshold menjadi empat persen dari total kursi DPR RI. Kelima, mencabut UU Kesehatan, serta keenam mewujudkan jaminan sosial JS3H, reforma agraria, kedaulatan pangan, dan RUU PPRT.
“Enam isu ini dibawa serentak dan akan aksi terus-menerus!” kata Said Iqbal kepada wartawan di lokasi.
Bila tak didengarkan dan ditanggapi, maka partai dan organisasi buruh, serta kelas pekerja lainnya, mengancam akan mogok nasional.
“Kami mempersiapkan mogok nasional (yaitu) berhenti, stop, produksi lima juta buruh seluruh Indonesia,” lanjut Said.
“Melibatkan 100.000 pabrik-pabrik akan berhenti, begitu pula dengan sopir-sopir pelabuhan dan bandara,” tambah dia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"