KONTEKS.CO.ID – Partai Golkar masih tetap fokus mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres di Pemilu 2024. Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio, melihat peluang Airlangga sangat kecil.
“Kecil kemungkinan Airlangga Hartarto jadi Capres,” kata Hendri kepada konteks.co.id, Rabu, 12 Oktober 2022.
Menurutnya, Airlangga harus belajar dari pengalaman Golkar di masa Aburizal Bakrie. Yang juga bersikukuh menjadi capres, namun pada akhirnya tidak mendapat dukungan.
“Menurut saya Airlangga harusnya belajar dari apa yang terjadi dari Aburizal Bakrie,” katanya.
Dengan dinamika politik yang terjadi saat ini, ia menyarankan Airlangga realistis, dan menerima tawaran sebagai cawapres saja.
“Ya. Jadi fleksibel saja, nggak usah capres. Jadi kalo ada tawaran cawapres menurut saya ambil saja,” katanya.
Meski begitu, ia sepakat dengan pernyataan Airlangga terkait pembentukan koalisi sebelum waktu pendaftaran dan penetapan pendaftaran bakal calon peserta pemilu 2024 KPU.
“Koalisi di ujung-ujung itu nggak oke. Kaya kesepakatannya tuh kaya kesepakatan karena nggak ada kesepakatan lain. Bukan kesepakatan yang pakai rasional, mau bekerja sama,” katanya.
Hendri menambahkan, pembentukan koalisi dalam waktu semakin mepet dengan waktu pendaftaran calon presiden di Pemilu 2024 tidak baik untuk perkembangan demokrasi Indonesia kedepan.
“Jadi kalau di ujung itu nggak bagus buat masa depan politik Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa partai politik yang tergabung dalam koalisi pilpres yang terbentuk pada menit-menit terakhir, bakal tidak solid. Dan itu merupakan salah satu pelajaran penting dari pengalaman Golkar selama proses pembentukan koalisi saat menghadapi pemilu.
“Berdasarkan pengalaman Partai Golkar, kami sudah mengikuti dan pembentukan koalisi di menit-menit terakhir itu tidak diikuti dengan soliditas daripada koalisi itu sendiri,” ujar Airlangga Hartarto dalam acara Talks XYZ+ agency bertajuk “Airlangga Melalui KIB: Game Changer 2022” secara virtual.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"