KONTEKS.CO.ID – Keiichirou Kajimura (40) membantah telah melakukan pembunuhan terhadap Joshi Putri Cahyani (23), pelajar sekolah Bahasa Jepang atau Nihoggo Gakkou. Jasad korban diketahui ditemukan di apartemen pria itu yang berada di Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang.
Kajimura membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan kalau dia tidak mengingat apa-apa mengenai kematian Joshi Putri Cahyani.Â
Keiichirou Kajimura juga tidak mengetahui telah meninggalkan tubuh Joshi Putri Cahyani dalam keadaan tidak bernyawa.
Polisi Jepang sedang mempertimbangkan kemungkinan bahwa Joshi dibunuh. Polisi berencana untuk menyelidiki secara rinci, dengan asumsi Kajimura mengetahui beberapa keadaan sebelum Joshi Putri Cahyani ditemukan meninggal dunia.
Keiichirou Kajimura dan Joshi Putri Cahyani memang memiliki kedekatan. Seorang saksi wanita yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan bahwa keduanya pernah pergi ke festival kembang api bersama dan pergi ke berbagai tempat dan makan bersama.Â
Menurut Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, Keiichirou Kajimura belum ditetapkan sebagai tersangka. Pria itu baru diduga pelaku penelantaran jenazah Joshi Putri Cahyani.
Menurut Irjen Krishna Murti, koordinasi akan terus dilakukan. Karena belum dapat dipastikan apakah tersangka adalah pelaku tunggal. Pemeriksaan intensif masih dilakukan polisi Jepang.
Pemeriksaan secara bertahap harus dilakukan polisi di Jepang untuk kemudian menyampaikan secara resmi kalau Keiichirou Kajimura adalah pelakunya.Â
Keiichirou Kajimura Pengangguran Residivis Kasus Pembunuhan
Dari data yang telah diterbitkan media di Jepang, diketahui bahwa Keiichiro Kajimura adalah seorang pengangguran asal Maebashi.
Dia ditangkap karena dicurigai meninggalkan jenazah mahasiswa Indonesia, Joshi Putri Chahyani di apartemennya.
Menurut polisi, setelah penemuan jenazah Joshi Putri Chahyani, keberadaan Keiichirou Kajimura tidak ketahui. Dia menghilang dan kemudian ditangkap di Stasiun Metro Awajicho Tokyo.
Keiichirou Kajimura diduga sebagai residivis karena memiliki kaitan dengan kematian seorang wanita berusia 26 tahun pada 2017 yang ditemukan di sebuah hotel di Shingu, Prefektur Wakayama, Jepang. Namun polisi tidak cukup bukti untuk memenjarakan pria itu.
Indonesian Community in Japan (ICJ) berduka atas tewasnya Joshi Putri Cahyani. Jasad wanita muda dari Padang Pariaman, Sumatera Barat itu ditemukan di apartemen di Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang, pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Atas kejadian ini, ICJ merasa sangat terpukul karena selama dua pekan melakukan pencarian, sejak Joshi Putri Cahyani kontak terakhir pada Kamis, 17 Agustus 2023. Tapi Joshi Putri Cahyani binti Cahyadi, justru ditemukan sudah tidak bernyawa.
Dalam suasana duka ini, ICJ tetap akan melakukan upaya-upaya untuk membantu keluarga agar dapat segera memulangkan jasada Joshi Putri Cahyani ke Indonesia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"