KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto, kecewa denga keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM untuk jenis Premium, solar dan pertamax. Menurutnya pemerintah mengambil keputusan kenaikan tersebut secara sepihak tanpa mempertimbangkan berbagai masukan dan kondisi masyarakat saat ini.
“Kami kecewa dengan keputusan tersebut. Pemerintah tidak mendengar masukan dari masyarakat, dan tetap tak bergeming dengan sikapnya,” kata Mulyanto, Minggu (4/9/2022).
Anggota Komisi VII DPR RI ini menjelaskan, dengan kenaikan harga BBM subsidi yang dilakukan pemerintah kemarin siang akan berdampak langsung kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Karena kenaikan harga BBM ini akan berdampak langsung pada kenaikan berbagai harga, terutama kebutuhan pokok.
“Perkiraan saya harga-harga, khususnya pangan akan bergerak naik beserta multiflyer effectnya,” katanya.
Selain itu kenaikan BBM subsidi seperti premium, solar dan pertamax yang dilakukan pemerintah dinilai tidak tepat. Karena dengan kenaikan tersebut pemilik mobil-mobil mewah akan tetap biasa menggunakannnya.
“Maka, masyarakat kurang mampu akan menderita kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Sementara pengguna mobil mewah terus akan menikmati BBM bersubsidi. Subsidi tidak tepat sasaran berlanjut,” katanya.
Terkait bantuan sosial atas kenaikan BBM yang disiapkan pemerintah, ia meberikan catatan. Catatan ini terkait berbagai penyelewang dan kebocoran yang pernah terjadi saat bantuan sosial saat masa pandemi COVID-19 lalu.
“BLT yang diberikan tersebut untuk the bottom of pyramide (orang miskin terbawah). Sementara dengan bergesernya garis kemiskinan, karena kenaikan harga BBM bersubsidi. Maka akan muncul orang miskin baru. Yang sebelumnya ada di garis kemiskinan,” ujarnya.
“Belum lagi terkait akurasi data DTKS yang dipertanyakan BPK bahkan KPK. Termasuk kasus bocornya dana BLT,” ujarnya. (Eka Permadi).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"