KONTEKS.CO.ID – Senin, 4 September 2023, menjadi hari penting dalam perjalanan politik Indonesia ketika Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memulai kerja bersama mereka setelah deklarasi capres dan cawapres di Surabaya.
Anies dan Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, pertama kali berbagi panggung dalam sebuah sesi wawancara eksklusif bersama Najwa Sihab.
Dalam percakapan ini, Anis dan Cak Imin mengungkapkan bahwa semua keputusan ini terjadi dengan sangat cepat, seolah-olah takdir yang lebih besar telah memainkan peran penting dalam perjalanannya.
Saat Cak Imin berbicara dengan Najwa Sihab, ia menceritakan pengalaman uniknya selama ibadah haji yang mengubah pandangannya.
“Ada Kyai Thoifur dari Jawa Tengah, beliau memimpin sekitar 150-an jamaah haji, saya dipaggil ke hotelnya, saya sowan seperti biasa. Beliau tiba-tiba bilang, Muhaimin saya sudah istikhoroh, jodohmu itu Anies,” kata Cak Imin.
Cak Imin awalnya menganggapnya sebagai masukan biasa dan tidak mengambil langkah lebih lanjut.
Namun, pada tanggal 30 Agustus 2023, Anis Baswedan juga memiliki pengalaman serupa ketika ia bertemu dengan Gus Munif dari Pasuruan di Bandara Juanda.
Gus Munif menyampaikan pesan dari Kyai Thoifur, yang secara tegas mengatakan bahwa Anies dan Muhaimin harus berpasangan dalam perjalanan politik ini.
Meskipun takdir tampaknya telah mempertemukan mereka, perbedaan pandangan muncul dalam pembicaraan intensif pada tim 8 pada tanggal 28 Agustus 2023.
Salah satu perbedaan utama adalah ketika Anis Baswedan, pada bulan Juni, menyampaikan kepada partai NasDem, PKS, dan Demokrat tentang opsi wakil presiden. Saat itu, satu-satunya opsi yang tersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat.
Meski Surya Paloh tidak menolak opsi tersebut pada awalnya, tapi ketua umum partai NasDem ini mengisyaratkan bahwa hal tersebut adalah opsi terakhir yang akan dibahas lebih lanjut saat Anies Baswedan menunaikan ibadah haji.
PKS dan Demokrat juga memahami bahwa AHY adalah satu-satunya opsi yang tersedia saat itu.
Namun, perbedaan pandangan muncul, saat Demokrat bersikeras untuk segera mendeklarasikan pencalonan. Sementara NasDem tetap membuka peluang untuk opsi lain yang mungkin muncul.
Sehingga akhirnya pada 28 Agustus 2023 malam terjadi pertemuan tak terduga yang membahas koalisi antara NasDem dan PKB.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"