KONTEKS.CO.ID – Polri mengakui melepaskan gas air mata dalam penanganan bentrok warga Pulau Rempang dengan petugas gabungan yang datang untuk mengawal pengukuran tanah di lokasi yang akan dibangun kawasan investasi terpadu Rempang Eco City.
Menurut Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, gas air mata digunakan untuk membubarkan warga. Ini dilakukan untuk pengamanan dan mengantisipasi kerusuhan yang lebih besar.
“Ini karena tindakan pengamanan oleh aparat kepolisian dengan menyemprotkan gas air mata,” ujar Ramadhan kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat, 8 September 2023.
Sementara itu, gas air mata juga masuk ke pemukiman warga dan sekolah. Dan ini membuat kepanikan. Menurut Ramadhan, ini tidak disengaja, tapi karena terkena tiupan angin.
“Gas air mata ketiup angin sehingga terjadi gangguan pengelihatan untuk sementara. Polda Kepri sudah membantu untuk membawa warga ke tim kesehatan,” katanya lagi.
Batam Mencekam, Warga Tolak Pengukuran Tanah
Kerusuhan di Pulau Rempang terjadi karena warga menolak pengukuran untuk relokasi 16 titik pemukiman warga di kampung Tue yang berada di Pulau Rempang, yang akan digunakan sebagai kawasan investasi terpadu.
Warga berupaya menghadang petugas dan mendapat teror dengan serangan gas air mata, tembakan peluru karet, hingga menganiayaan.
Bukan hanya orang dewasa, upaya penanganan aparat juga membuat ibu dan anak-anak menjadi korban akibat tembakan gas air mata.
Akibat serangan gas air mata ini dikabarkan ada satu anak balita pingsan akibat sesak nafas. Penanganan oleh aparat membuat sekolah harus ditutup. Siswa dipulangkan lebih awal karena gas air masuk ke sekolah.
Puluhan pelajar menjadi korban gas air mata, sebagian menderita hingga tidak sadarkan diri. Sebagian besar siswa juga mengalami sesak napas dan ketakutan.
Sebuah video menampilkan seorang pria ditaksir usia 60 tahun, babak belur dengan hidung pecah dan mengalirkan darah. Dia mengaku dianiaya petugas, hingga kepalanya menjadi sasaran pemukulan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"