KONTEKS.CO.ID – Dalam pengarahan di hadapan 559 anggota Polri di Istana negara, Jumat 15 Oktober 2022, Presiden Jokowi menyoroti gaya hidup mewah anggota Polri yang banyak disorot masyarakat.
“Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus tahu keadaan, situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati. Rem total gaya hidup,” kata Presiden. Jokowi berharap agar pejabat tinggi Polri memiliki kepekaan atas situasi ekonomi saat ini.
Presiden mengingatkan interaksi masyarakat melalui sosial media membuat interaksi sosial mengalami perubahan. Tidak cuma kendaraan mewah, bahkan sepatu dan baju yang dikenakan anggota Polri turut menjadi perhatian masyarakat.
“Meskipun sembunyi sembunyi, pribadi kita bisa jadi media yang setiap saat bisa memunculkan keseharian,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, masyarakat menyoroti gaya hidup mewah para jenderal polisi, seperti Brigjen Hendra Kurniawan yang saat ini terseret kasus Ferdy Sambo.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi ketika memberikan keterangan media terkait perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J, mendapat sorotan netizen terkait apa yang dikenakannya, seperti kemeja bermerek Burberry, jam tangan Panerai, dan batu cincin seharga miliaran rupiah.
Netizen mengulas outfit Burberry yang seharga Rp12 juta. Saat ini ia dipromosikan menjadi Kapolda Kalimantan Selatan.
Kontras
Pada Februari 2022, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, ada 147 ribu dari 450 ribu anggota Polri yang masih belum memiliki rumah. Ia berharap sebagian anggotanya tersebut dapat menikmati masa pensiun dengan tenang setelah pengabdiannya pada negara. Hal ini tentu kontras dengan gaya hidup mewah para jenderal polisi.
Koordinator Forum Diskusi Kebangkitan Indonesia (Forum DKI) Bandot Dendi Malera mendukung teguran Presiden kepada personil kepolisian. Ia meminta presiden untuk lebih banyak berbuat memperbaiki institusi kepolisian.
“Presiden bisa meminta Kapolri untuk melakukan pembuktian terbalik atas harta kekayaan para jenderal. Ini mengingat banyak jenderal yang hartanya tidak sesuai dengan profil,” ujarnya kepada konteks.co.id, Sabtu sore 15 Oktober 2022.
Menurutnya, hal ini akan lebih bermanfaat dan menaikkan level kepercayaan Polri lebih tinggi. “Jangan sampai setelah pengarahan Presiden, justru para jenderal jenderal ini lebih menutupi kekayaannya. Kapolri cukup bertanya simpel pada mereka, darimana sumber kekayaannya,” tutupnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"