KONTEKS.CO.ID – Viral Zulkifli Hasan (Zulhas) bagi-bagi uang Rp50.000 di akun tiktok @amanat_nasional menciptakan polemik.
Aksi Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut langsung terespons Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menyebutnya sebagai politik uang.
Namun Lutfi Nasution, Aktivis 98, tak setuju dengan KPK. Ia mengatakan, tidak elok KPK reaksioner dan beropini terkait apa yang Zulhas lakukan.
“Menurut hemat saya, tak pantas KPK reaksioner, apalagi beropini sebelum lembaga yang berwenang lainnya (Bawaslu) mengambil keputusan, bisa membuat kegaduhan,” katanya dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu 16 September 2023.
Pada prinsipnya Lutfi juga sependapat dengan lembaga antirasuah ini, bahwa politik uang ataupun serangan fajar bisa merusak kualitas demokrasi.
“Yang namanya politik uang maupun serangan fajar adalah musuh para pejuang demokrasi. Karena dapat merusak kualitas demokrasi yang hanya lahirkan oligarki baru, bukan melahirkan pemimpin berkapasitas dan berintegritas. Ini untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia yang teramanatkan dalam Pembukaan UUD 1945,” paparnya.
Zulkifli Hasan dan Tradisi Presiden Joko Widodo
Menyoal Zulhas membagikan uang atau dalam bentuk apapun ke masyarakat, menurut Lutfi itu tradisi yang baik dan harus pejabat lain tiru.
“Begini, Bang Zul ini kan seorang menteri atau pejabat. Tradisi pejabat berbagi rezeki kan tradisi baru di era reformasi. Pak Jokowi menjadi tauladan bagi Bang Zul. Setiap kunjungan Pak Jokowi, beliau suka memberikan uang, sembako atau barang kepada masyarakat. Begitu juga dengan Bang Zul, yang sudah dari dulu selalu berbagi dengan siapapun tanpa melihat latar belakang dan warna apapun,” paaprnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika itikad baik pejabat negara, politisi, maupun kader partai untuk membantu rakyat tertuduh melakukan politik uang. “Lalu kalau diam ternilai abai, lalu apa yang harus dilakukan?” tanyanya.
“Sepertinya ada indikasi penggiringan opini ‘abu-abu’, semua terbangun samar, yang benar maupun salah jadi ‘abu-abu’, sehingga rakyat, publik kebingungan dengan opini yang elite dan atau penyelenggara lembaga negara bangun,” katanya.
Lutfi mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa agar tetap waspada terhadap upaya-upaya kecurangan pemilu terkait politik uang dan atau serangan fajar saat ‘Minggu Tenang’. Awasi, tangkap dan adili para pelaku perusak demokrasi.
“Saya mengimbau kepada seluruh komponen bangsa, agar waspada terhadap praktik politik uang dan atau serangan fajar disaat Minggu Tenang pemilu. Awasi, tangkap dan adili para pelaku perusak demokrasi di Tanah Air Indonesia tercinta,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"