KONTEKS.CO.ID – Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menyampaikan pernyataan mengejutkan bahwa Putri Candrawathi dalah otak pembunuhan yang sesungguhnya terhadap Brigadir J atau Yosua Hutabarat.
Seperti dikutip dari tvOne, Kamaruddin menyampaikan fakta terbaru yang berkaitan dengan peran Putri Candrawathi yang merupakan istri dari Ferdy Sambo.
“Putri itu ikut merancang pembunuhan itu, menyiapkan uangnya, ada perannya jelas menyiapkan uangnya dan merancang pembunuhannya,” kata Kamaruddin, Senin, 17 Oktober 2022.
Menurut Kamaruddin, sudah sangat tepat bila jaksa penuntut umum mendakwa Putri Candrawathi dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup.
“Sudah yang seharunya lebih dulu digantung dia, karena dialah otaknya. Sebetulnya Ferdy Sambo itu mengikuti dia (Putri), karena dia hasratnya tidak terpuaskan. Tidak sampai dia mendapatkan kepuasan itu (hasrat) dari Josua, maka dia provokasi suaminya dengan menuduh Josua kurang ajar,” kata Kamaruddin.
Bahkan secara tegas dan gamblang, Kamaruddin Simanjutak berhasrat diperkosa oleh Brigadir J. Namun keinginan Putri gagal dan memprovokasi suaminya untuk membunuh Brigadir J.
“Peran Putri itu pertama menggoda Josua, menggoda supaya dia diperkosa tapi enggak kesampaian. Karena Josua pernah mendengar khotbahnya Gilbert Lumoindong, dia pendeta terkenal ‘kalau kamu digoda wanita yang tidak kamu kehendaki kamu berlari, bukan mendekat’. Nah Josua sudah benar dia berlari keluar,” katanya.
Maka pada saat hari kejadian itu kata Kamaruddin, niatan Putri Candrawathi agar bisa diperkosa Josua justru tidak berhasil. Fakta lain disebutkan Kamaruddin kalau Putri kembali meminta Brigadir J ke kamar tidurnya. Dan dalam kasus ini, Putri memberi uang suap kepada saksi dan lembaga negara.
“Dia (Putri Candrawathi) menyuap, menyuap saksi-saksi, menyuap LPSK, menyuap lembaga-lembaga lain sampai ke arah Istana dia mengutus salah satu Ketua Komisi DPR,” katanya.
Kemudian Putri Candrawathi juga menelepon suaminya Ferdy Sambo dan mengatakan jika almarhum Josua kurang ajar. “Kurang ajar kan kesimpulan, harusnya ada fakta-fakta, apa sih kurang ajarnya? Artinya dia memprovokasi suaminya untuk membunuh, yaitu tanggal 7. Dia menelepon sehingga suaminya (Ferdy Sambo) di Jakarta sudah menunggu untuk merancang kejahatan,” katanya.
Peran Putri Candrawathi selanjutnya adalah membujuk Bripka Ricky Rizal Wibowo untuk membunuh Brigadir J.
“Sampai di Jakarta dia ikut rapat di lantai 3. Pertama dia bujuk Bripka RR untuk membunuh dengan hadiah Rp1 miliar, tapi Bripka RR tak sanggup mentalnya enggak kuat membunuh juniornya, Bripka RR satu tingkat di atas Josua,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"