KONTEKS.CO.ID – Gagasan bakal calon presiden Ganjar Pranowo terkait kesehatan mental mendapat respons positif dari psikolog.
Psikolog Universitas Brawijaya (UB) Malang Sukma Kumala menyebut gagasan Ganjar Pranowo soal kesehatan mental sudah tepat.
“Pak Ganjar memiliki perhatian tentang kesehatan mental,” kata Sukma Kumala merespos gagasan Ganjar Pranowo itu dalam keterangannya, Kamis 5 Oktober 2023.
Sukma berpandangan, baru Ganjar Pranowo yang berkomitmen dan peduli terhadap isu tersebut.
Hal ini menunjukkan, Ganjar sebagai seorang leader memiliki perhatian yang komprehensif dan meluas pada berbagai spektrum persoalan di Indonesia.
“Salah satunya adalah kepekaan beliau terasah atas potret fenomena kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja,” ujar Sukma.
Data survei terbaru Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) mengungkapkan prevalensi masalah kesehatan mental remaja di Indonesia.
Masalah tersebut antara lain, depresi, kecemasan, stres pasca-trauma, masalah perilaku, masalah sulit memusatkan perhatian.
Dari hasil survei tersebut, kata Sukma, hanya 2,6 persen remaja Indonesia dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan profesional.
Data survei pada tahun 2022 menyatakan bahwa 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental.
Lalu, 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental.
Sukma menilai, hasil survei tersebut juga menyarankan perlunya edukasi langsung kepada target, seperti remaja dan keluarganya. Hal itu untuk mengakses pertolongan profesional untuk menangani kasus kesehatan mental yang dialami.
Kesadaran Kesehatan Mental
Sukma mengatakan, potret fenomena yang terjadi di tengah masyarakat saat ini adalah kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental.
“Biasanya karena adanya stigma atas masalah ini. Jadi, cenderung ditutup-tutupi, diabaikan, atau seolah baik-baik saja,” ujarnya.
Dia pun menyarankan jika Ganjar terpilih jadi presiden menyoroti pengadaan fasilitas kesehatan mental yang memadai.
Misalnya, berdasarkan pada pemetaan masalah dan analisis kebutuhan, bagaimana kelayakan dan kesiapan dari tiap daerah yang akan difasilitasi.
Kemudian, dengan penyuluhan atau sosialisasi kepada tenaga profesional yang akan menangani permasalahan ini.
“Ke depannya diharapkan para remaja ini bisa menjadi agen perubahan. Mereka bisa membawa atau mengajak teman sebayanya ke arah yang lebih baik, bisa menjadi kontrol bagi dirinya sendiri maupun ke lingkungan sekitarnya,” tuturnya.
Dia juga menilai, perlunya koordinasi pemerintah pusat dan daerah serta instansi terkait lainnya terkait rencana pembangunan pos-pos layanan konseling masif.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyampaikan isu kesehatan mental yang banyak dialami anak muda.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru Unpas Bandung, Selasa 3 Oktober 2023.
Menurut pandangan Ganjar, negara perlu hadir mengatasi isu kesehatan mental di kalangan anak muda.
Misalnya, dengan memperbanyak layanan fasilitas kesehatan khusus untuk menangani kesehatan mental.
“Menghadapi bonus demografi, hal yang tidak boleh dilupakan adalah persoalan kesehatan mental,” ujarnya.
“Ini persoalan yang sangat penting diselesaikan, tetapi masih banyak yang belum peduli soal ini,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"